menitindonesia, MAKASSAR – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, bersama dengan Ketua Parlemen Ruslan Stefanchuk dan Perdana Menteri Denys Shmyhal, resmi menandatangani proposal Ukraina untuk mendaftar menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Di Ukraina, nilai-nilai komunitas Euro-Atlantik kami telah memperoleh energi vital yang nyata. Kekuatan bangsa yang memperjuangkan kebebasan, dan kekuatan bangsa-bangsa yang membantu dalam perjuangan ini,” kata Zelensky, dikutip media online di Ukraina, Sabtu (1/10/2022).
Zelensky kemudian mengatakan secara de facto, Ukraina telah mendaftar ke Nato. Dengan demikian langkah yang ditempuh Ukraina saat ini, menurutnya sebagai bentuk permohonan secara de jure.
Pengumuman itu dilakukan Zelensky tak lama berselang usai Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan aneksasi (pencaplokan) empat wilayah Ukraina jadi Rusia di Lapangan Merah di Moskow.
Empat wilayah yang diklaim Rusia adalah Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur.
“Di bawah prosedur yang konsisten dengan signifikansi kami untuk perlindungan seluruh komunitas kami, di bawah prosedur yang dipercepat,” kata Zelensky.
Terpisah, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, mengatakan, bahwa negara-negara anggota aliansi mendukung hak Ukraina untuk memilih jalannya sendiri setelah Zelensky membuat pengumuman pada Jumat kemarin.
Kendati demikian, Stoltenberg mengingatkan bahwa setiap keputusan tentang keanggotaan NATO harus disepakati oleh 30 anggota aliansi.
“Sekutu NATO, ketika mereka bertemu di KTT NATO di Madrid, menyatakan juga dengan sangat jelas bahwa kami mendukung hak Ukraina untuk memilih jalannya sendiri,” kata Stoltenberg.
Dia juga menegaskan, bahwa setiap demokrasi di Eropa memiliki hak untuk mengajukan keanggotaan NATO, dan sekutu NATO menghormati hak itu.
“Kami telah berulang kali menyatakan bahwa pintu NATO tetap terbuka. Dan kami telah menunjukkannya selama beberapa tahun terakhir,” pungkasnya. (roma)