menitindonesia, JAKARTA – Meskipun menjadi sorotan publik dan telah dipanggil oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono, belum dicopot.
Andhi menjadi sorotan banyak pihak karena kekayaan yang dimiliki dinilai tak wajar. Juga, gaya hidup yang sering dipamerkan keluarganya yang doyan berbelanja barang-barang mewah, diduga bersumber dari penghasilan yang juga tak wajar.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut menyoroti kekayaan Andhi Pramono. Bahkan, KPK dikabarkan akan memeriksa Andhi pada Selasa (14/3/2023) hari ini.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, Andhi Pramono telah diperiksa Itjen Kemenkeu dan saat dipanggil Andhi Pramono menunjukkan sikap kooperatif.
“Sudah dipanggil oleh Itjen, dalam pertemuan tersebut Andhi bersikap kooperatif,” kata Yustinus, Jumat (10/3/2023), lalu.
Itjen Kemenkeu, lanjut Yustinus, masih menunggu bukti-bukti dokumen berkas yang akan disusulkan untuk dapat diperiksa.
“Sampai awal pekan ini Andhi Pramono belum dicopot dari jabatannya. Alasannya, Andhi masih menjalani permintaan keterangan pertama,” ujar Yustinus.
Perlakuan itu berbeda dengan Rafael Alun Trisambodo dan Eko Darmanto. Kedua nama itu langsung dicopot dari jabatannya untuk memudahkan proses pemeriksaan terkait kepemilikan harta.
“Nanti (soal pencopotan Andhi Pramono) kami cek dulu ke Itjen dan Ditjen Bea Cukai,” ujar Yustinus.
Sebagai informasi, nama Andhi Pramono tengah menjadi sorotan, karena diduga memiliki rumah mewah di kawasan Cibubur.
Selain itu, keluarganya terpantau bergaya hidup mewah, salah satunya menggunakan pakaian mewah seperti Balenciaga seharga Rp 22 juta.
Direktur LSM Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) Syamsir Anchi, sebelumnya mendesak Kemenkeu untuk mencopot Andhi Pramono dari jabatan Kepala Bea Cukai Makassar.
Alasan Syamsir meminta Andhi dicopot, karena prilaku keluarganya yang suka memamerkan barang mewah yang menimbulkan ketidaknyamanan publik di Sulsel, di mana kemewahan yang dipamerkan itu, diduga diperoleh dari transaksi yang mencurigakan.
“Kami juga mendesak KPK segera memeriksa Andhi Pramono dan menelisik sumber hartanya, apakah diperoleh dari hasil korupsi atau tidak. Kalau ada bukti, sebaiknya langsung tetapkan sebagai tersangka dan ditahan demi hadirnya rasa keadilan di tengah masyarakat,” ujarnya. (roma)