Menkumham Yasonna H Laolly bersama Anggota Parlemen Inggris Fiona Bruce. (ist)
menitindonesia, INGGRIS – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laolly, menyampaikan bahwa Indonesia menjamin perlindungan hak asasi manusia dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kebebasan beragama.
Sebagai negara Muslim terbesar dan sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, kata Yasonna, masyarakat Indonesia hidup berdampingan secara damai dan bahkan saling menjaga ketika masing-masing ummat beragama merayakan hari-hari besarnya.
“Negara kami melindungi hak asasi manusia dari berbagai aspek kehidupan, termasuk kebebasan beragama,” kata Yasonna H Laolly saat bertemu delegasi Indonesia dengan Anggota Parlemen Inggris Fiona Bruce, di Inggris, Senin (24/7/2023), malam, waktu setempat.
Kondisi seperti ini tercipta, lanjut Yasonna, karena Indonesia memiliki falsafah negara Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa. “Pancasila mampu menjadi payung yang menaungi semua agama, budaya dan etnis yang ada sehingga masyarakat menghargai keberagaman dan toleran antar sesama,” ujarnya.
Yasonna menjelaskan kepada Bruce, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara menghargai kebhinekaan, kemanusian dan menjaga persatuan. “Pancasila mengajarkan kepada kami kebebasan tetapi bertanggung jawab,” ucapnya.
Dalam pertemuan dengan Bruce itu, Yasonna berharap Pemerintah Indonesia dan Inggris dapat bekerjasama untuk mempromosikan kebebasan beragama, tidak hanya secara nasional, tapi juga di level global.
Sementara itu, Bruce mengatakan, masyarakat internasional mengakui kemampuan Indonesia dalam melindungi kebebasan beragama meskipun mengalami tantangan masyarakat yang majemuk. Menurut Bruce, Indonesia dipandang sebagai negara yang menjunjung hak asasi manusia dalam konteks nasional dan global.
Karena itu, Bruce berharap kerjasama Indonesia dan parlemen Ingris terkait kebebasan beragama semakin meningkat. Bruce juga memastikan, ia akan hadir sebagai salah satu pembicara dengan topik “Human Dignity and The Rule of Law: Global and Regional Outlook”. (AE)