Bocor Halus Pertemuan Luhut dengan Bos IMF di AS, Jelaskan Manfaat Larangan Ekspor Nikel Bagi Indonesia

Menkomarives Luhut Binsar Panjaitan bersama Direktur IMF Kristalina Georgieva di Amerika Serita. (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Serangan bertubi-tubi International Moneter Fund (IMF) terhadap pemerintah Indonesia terkait penerapan kebijakan hilirisasi nikel atau larangan ekspor bijih nikel, membuat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, terbang ke Amerika Serikat (AS), menemui langsung Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva. Luhut ke AS untuk menjelaskan kalau kebijakan Indonesia itu meningkatkan nilai tambah.
Luhut belum menyampaikan rilis dari hasil pembicaraannya dengan Kristalina itu. Namun Kristalina Gerogieva membocorkan pertemuannya lewat akun resmi Twitternya. Dia menyampaikan pertemuannya dengan Luhut Binsar Panjaitan pada Kamis, 10 Agustus 2023 di Amerika Serikat, kemarin, membahas tentang kebijakan di Indonesia yang bisa memberikan peningkatan ekonomi dan peningkatan standar hidup di Indonesia.
BACA JUGA:
Hilirisasi Nikel Jokowi Untungkan AS, Luhut: Amerika Lebih Mudah Akses Suplai Lithium Baterai dari Indonesia
“Diskusi yang aktif dengan menteri @luhut_binsar dan timnya. Kebijakan yang baik di Indonesia memberikan hasil yang luar biasa bagi rakyatnya. Ekonomi yang dinamis, pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik, peningkatan standar hidup di seluruh negeri,” jelas Kristalina Georgieva dikutip dari akun X (dulu Twitter) miliknya, Jumat (11/8/2023).
Georgieva mengatakan, pertamuannya dengan Luhut itu untuk mempelajari soal rencana Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah dan lapangan pekerjaan dengan pembangunan yang ambisius. dia mangakui, pertemuannya dengan Luhut sangat menyenangkan.
BACA JUGA:
Mahfud MD Respon Keputusan MA Tolak PK Moeldoko: Bagus, Berarti Hakimnya Tidak Mabuk
“Sangat menyenangkan melihat teman baik saya @kemenkoarves, Menteri @luhut_binsar dan mempelajari tentang rencana Indonesia meningkatkan nilai tambah dan lapangan kerja untuk memenuhi tujuan pembangunannya yang ambisius,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, IMF ngotot meminta pemerintah Indonesia menghentikan kebijakan larangan ekspor bijih nikel. Menurut IMF–sebelum bertemu Luhut–kebijakan hilirisasi merugikan Indonesia.
Namun, seruan IMF itu dianggap angin lalu oleh pemerintah Indonesia, sebab Indonesia tidak bergantung pada IMF dan atas nama kedaulatan negara, pemerintah tidak mau didikte oleh kepentingan asing, termasuk IMF.

Jokowi Lawan IMF

Picsart 23 08 05 20 22 55 791 scaled e1691238539904
Presiden Jokowi dengan latar belakang lokasi tambang emas di Papu. (ist)
Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan meski seluruh dunia mengecam dia akan tetap menjalankan kebijakan hilirisasi. Menurut Jokowi, larangan ekspor bijih nikel telah terbukti mendatangkan keungtungan lebih besar bagi Indonesia, bahkan mencapai Rp510 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp17 triliun saja.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan, dampak hilirisasi nikel itu telah menyerap lapangan kerja jauh berlipat-lipat dibandingkan ketika hanya menjual mineral mentah. “Sebelum hilirisasi lapangan kerja di sektor nikel hanya 1.800 orang. Setelah dilakukan hilirisasi, jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 71.500 orang,” ungkap Jokowi.
Bahkan, kata Jokowi, di Provinsi Maluku Utara, sebelum dia melarang ekspor bijih nikel, jumlah tenaga kerja hanya 500 orang, setelah hilirisasi meningkat menjadi 45.000 orang pekerja di hilirisasi nikel. “Apapun harus kita teruskan, meskipun kita diberi peringatan oleh IMF,” tandas dia. (AE)