Ketum KoReAn Sebut Anies Enggan Bayar Lembaga Survei, Jadi Bulan-Bulanan

Foto: Ketum KoReAn (Relawan Anies), Muhammad Ramli Rahim. (ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim menyampaikan ketidakpercayaannya terhadap hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei. Menurutnya lembaga survei memframing calonnya masing-masing.
“Anies Baswedan enggan membayar lembaga survei, sehinga Anies jadi bulan-bulanan. Semua hal yang secara teori menaikkan elektabilitas, oleh lembaga survei justru diputarbalikkan,” kata Ramli Rahim melalui keterangannya kepada media ini, Rabu (23/8/2023).
BACA JUGA:
Kabar Gembira! RSUD Regional La Mappapenning Bone Layani Pasien BPJS
Menurut Ramli Rahim, ketika Anies dideklarasikan oleh Partai NasDem, dalam teori, elektabilitas Anies harusnya naik, tapi oleh lembaga survei malah dibalik. “Bukan cuma elektabilitas Anies yang tidak naik, malah NasDem juga disebut surveinya turun,” ujarnya.
BACA JUGA:
Usulkan KPK Dibubarkan, PILHI: Ibu Megawati Lagi ‘Stres’ Kali, Mestinya Suruh Tangkap Harun Masiku
Saat Demokrat memutuskan mengusung Anies, lanjut Ramli, elektabilitas Anies tetap saja ditempatkan di bawah. Bahkan Ramli mengatakan, ketika PKS mencukupkan syarat Presidential Threshold, survei Anies juga tak beranjak. “Padahal saat itu, satu-satunya bakal calon presiden yang memenuhi Presidential Threshold hanya Anies Baswedan,” ujar dia.
Picsart 23 08 21 16 59 23 130 scaled e1692608475600
Foto grafik survei: Hasil Survei beberapa lembaga survei. (sumber CNN Indonesia)

Anomali Lembaga Survei

Ramli mengatakan hasil survei yang selama ini dirilis sangat anomali. Ganjar yang selalu merajai survey, kata dia, tiba-tiba digusur oleh Prabowo Subianto hanya karena Presiden Jokowi memberi signal mendukung Prabowo.
Dia membandingkan hasil survei dengan hasil pooling independen yang dilakukan berbagai elemen masyarakat, termasuk media massa. Menurut Ramli, hasilnya, selalu saja memenangkan Anies Baswedan. “Bahkan ketika Anies turun ke masyarakat, sangat jelas masyarakat antusias menyambut Anies dibandingkan Ganjar dan Prabowo,” katanya.
Mengenai survey Litbang Kompas periode Agustus, menempatkan Anies pada posisi ketiga dengan angka 18,1 persen itu, menurut Ramli, semakin lucu. “Yang mau memilih calon yang direkomendasikan oleh Jokowi itupun diperebutkan oleh dua bakal calon presiden tapi yang mau meneruskan program pak Jokowi justru berada diperingkat satu dan dua,” ujarnya. (asrul nurdin)