Bupati Maros Terima Kunker Spesifik Komisi IX DPR RI, Bahas Soal Hoaks Imunisasi dan Vaksinasi

FOTO: Bupati Maros AS Chaidir Syam menerima kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Ruang Rapat Bupati Maros. (ist-Diskominfo-Maros)
menitindonesia, MAROS – Bupati Maros AS Chaidir Syam bersama Ketua DPRD Kabupaten Maros HA Patarai Amir meneriman kunjungan kerja (kunker) spesifik Anggota DPR RI dari Komisi IX di Ruang Rapat Bupati, Kanto Bupati Maros, Rabu (22/11/2023).
Komisi IX DPR RI berkunjung untuk menghimpun data-data dan informasi yang komprehensif dan akurat terkait kendala-kendala. Juga menyusun rekomendasi dan solusi terkait pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional(BIAN) dan Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah(BIAS) serta vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Maros.
BIAN dan BIAS merupakan program pelayanan kesehatan dari Kementerian Kesehatan untuk mengejar cakupan imunisasi di Indonesia, dimana menurut data WHO 2021, cakupan imunisasi di tingkat global terjadi penurunan dari 86 persen pada tahun 2019 menjadi 81 persen pada tahun 2021.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkapkan, berdasarkan data WHO 2021, penurunan imunisasi juga dirasakan di Indonesia, dengan cakupan imunisasi dasar dari 93 persen pada tahun 2019 menjadi 84,5 persen pada tahun 2021.
“Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di tahun 2022, kita berhasil meingkatkan cakupan imunisasi anak-anak kita dari 84 persen di tahun 2019 menjadi 94,9 persen di tahun 2022. Namun, Komisi IX DPR mengingatkan bahwa masih ada sekitar 5 persen atau 240.000 anak Indonesia yang belum sepenuhnya mendapatkan imunisasi lengkap, sehingga mereka masih berisiko tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),” kata Emanuel Melkiader Laka Lena.
Menurut Emanuel, Tahun ini program BIAS memasukkan tiga antigen baru yaitu vaksin PCV, vaksin Rotavirus dan vaksin HPV untuk kanker serviks. Khusus untuk kanker serviks, secara khusus Komisi IX menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah berhasil menyusun Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks 2023-2030 yang beberapa waktu lalu disampaikan sebagai komitmen nasional di forum internasional.
Meskipun imunisasi telah digencarkan pemerintah, ujar dia, namun masih ada kendala yang terjadi di masyarakat, banyaknya informasi Hoax yang beredar sehingga masyarakat merasa takut untuk Imunisasi dan Vaksinasi.
IMG 20231124 WA0004
FOTO: AS Chaidir Syam menjelaskan jurusnya tangkis hoaks terkait imunisasi dan vaksinasi ke Anggota DPR RI Komisi IX. (ist)

Tangkis Hoaks 

Menanggapi hal tersebut, Bupati Maros Chaidir Syam, mengaku kendala isu hoax menjadi tantangan tersendiri. Ia mengaku telah mengantisipasi tindakan hoax yang beredar di masyarakat, melalui pendekatan persuasif kepada kepala sekolah, guru-guru dan tokoh masyarakat setempat untuk mengedukasi manfaat imunisasi bagi anak.
“Kami telah mengeluarkan surat edaran ke sekolah-sekolah, alhmdulillah kita libatkan berbagai pihak, mulai dari kepala sekolahnya untuk memberikan kesadaran pentingnya imunisasi,” ujar Chaidir
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Muhammad Yunus menambahkan, bahwa pelaksanaan BIAN pada bulan Mei 2022 dengan sasaran pelaksanaan Imunisasi tambahan campak-rubella untuk anak 9 bulan sampai dengan kurang 12 bulan sampai dengan 59 bulan. ”Jumlah cakupan Imunisasi tambahan campak-rubella pada BIAN sebesar 96,16% dan imunisasi kejarnya IPV 13,49%, DPT-HB-Hib 12,47 dan OPV 48,07%,” ungkap Yunus.
BIAS tahun 2022 di Kabupaten Maros, kata Yunus, dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November 2022. Jumlah sasaran BIAS di Kelas 1 SD sebanyak 7695 anak, kelas 2 sebanyak 7388 anak dan Kelas 5 sebanyak 7247 Anak. “Capaian BIAS di Kabupaten Maros, imunisasi MR 103 persen, imunisasi DT 85 persen, imunisasi Td kelas 2 sebesar imunisasi Td kelas 5 sebesar 87 persen,” ungkapnya.
Yunus menyampaikan beberapa kendala seperti vaksinasi covid yang sudah expired, selain itu sosialisasi vaksin kepada masyarakat yang anti vaksin dan lebih mempercayai isu hoax.
“Alhamdulillah, Pak Bupati sudah jelaskan, Pemkab Maros telah melakukan edukasi informasi melalui medsos, melakukan pendekatan dengan kelompok-kelompok yang anti virus melalui influencer, dan mencetak Hoax Busters sebanyak-banyaknya,” pungkasnya. (asrul nurdin)