menitindonesia, JAKARTA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Prof Dr Ali Mochtar Ngabalin, S.Ag, M.Si., dikukuhkan sebagai Guru Besar di Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan. Pengukuhan ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2024, lalu.
Terungkap, bahwa pengukuhan Ngabalin sebagai Guru Besar dengan gelar profesor itu, selain karena capaian akademis, juga pengakuan atas peran vitalnya dalam menjaga harmoni antarumat beragama dan menciptakan masyarakat yang toleran dan damai.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan penghargaan khusus atas komitmen Prof Dr Ali Mochtar Ngabalin, M.Si. Jokowi mengatakan, upaya yang dilakukan Prof Ngabalin dalam mempromosikan moderasi beragama sangat relevan di tengah keberagaman Indonesia.
“Kontribusi Dr. Ngabalin membantu memperkuat toleransi dan mengatasi perbedaan yang ada di masyarakat kita,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan, bahwa dukungan pemerintah terhadap moderasi beragama semakin dikuatkan dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. “PP ini sejalan dengan visi Dr. Ngabalin,” ujar Jokowi.
Konsul Kehormatan Indonesia di Korea Selatan, Prof Dr Kim Soo-Il, juga memberikan apresiasi atas dedikasi Dr. Ngabalin. “Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin tidak hanya menjadi tokoh penting di Indonesia, tetapi juga menjembatani hubungan lintas agama dan budaya di dunia internasional. Kerja sama pendidikan dan agama yang digagas oleh Dr. Ngabalin turut mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara lain, termasuk Korea Selatan,” ujar Prof Kim Soo-Il.
Ia menyebutkan Prof Ngabalin memandang moderasi beragama sebagai upaya menjaga keseimbangan tanpa mengorbankan keyakinan seseorang. Menurut Prof Kim, moderasi menolak ekstremisme dan mendorong dialog antarumat beragama. “Ini sejalan dengan pandangannya bahwa pendidikan menjadi kunci utama untuk menanamkan nilai-nilai moderasi sejak dini, terutama dalam menciptakan generasi yang lebih terbuka dan inklusif,” katanya.
Prof Kim menilai, keberhasilan Prof Ngabalin menyuarakan moderasi beragama telah menjadikannya sebagai tokoh terdepan yang konsisten dalam mengedepankan dialog dan toleransi di Indonesia.
“Dengan komitmen yang kuat dan kepemimpinan yang bijaksana, Prof Ngabalin terus mendorong pentingnya kerjasama antarumat beragama. Pengukuhannya sebagai Guru Besar, tidak hanya menegaskan prestasi akademiknya, tapi ini juga menjadi simbol dedikasi terhadap perjuangan panjangnya menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis,” pungkas Kim.