Bupati Maros Chaidir Syam dan Wabup A. Muetazim Mansyur
Bupati Maros Chaidir Syam paparkan capaian 100 hari kerja bersama Muetazim. Fokus pada pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi rakyat di tengah efisiensi anggaran.
menitindonesia, MAROS – Di tengah tekanan efisiensi anggaran akibat penyesuaian fiskal nasional, Bupati Maros Chaidir Syam dan Wakil Bupati Muetazim Mansyur membuktikan bahwa pemerintahan yang kuat bukan ditentukan oleh besarnya anggaran, melainkan kejelasan arah dan komitmen terhadap janji politik.
Memasuki hari ke-100 masa kepemimpinannya, duet Chaidir-Muetazim mulai menunjukkan capaian strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat: mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi dan penanganan isu-isu krusial seperti stunting dan narkoba.
Fokus pada Pelayanan Dasar: Pendidikan dan Kesehatan
Chaidir menegaskan bahwa pendidikan tetap menjadi pilar utama pembangunan Maros. Dalam 100 hari pertama, Pemkab Maros telah merealisasikan program perbaikan sanitasi sekolah dan distribusi alat peraga pembelajaran. Selain itu, program seragam sekolah gratis tengah dalam proses pengadaan, sebagai bagian dari komitmen memberikan akses pendidikan yang layak sejak dini.
Di sektor kesehatan, terobosan juga dilakukan dengan penambahan 11 unit ambulans yang tersebar hingga ke wilayah terpencil. RSUD Tipe D Camba pun tengah dalam proses perizinan operasional setelah visitasi awal.
“Kami ingin memastikan bahwa layanan kesehatan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tanpa diskriminasi wilayah,” tegas Chaidir.
Infrastruktur dan Antisipasi Banjir
Mengantisipasi ancaman banjir yang kerap terjadi, Pemkab Maros menggandeng Balai Pompengan Jeneberang untuk proyek normalisasi sungai. Sungai Pamelakang Jene menjadi titik awal, sebagai bagian dari solusi jangka panjang untuk pengendalian bencana dan perbaikan kualitas lingkungan.
Akselerasi Program Nasional: Makanan Bergizi dan Sekolah Rakyat
Komitmen Chaidir-Muetazim terhadap program prioritas nasional ditunjukkan lewat penguatan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini, tiga dapur SPPG telah aktif beroperasi, dan beberapa lainnya segera menyusul. Di sektor pendidikan nonformal, dua lokasi telah diajukan ke pemerintah pusat untuk dijadikan Sekolah Rakyat.
Tak hanya itu, melalui inisiasi Koperasi Merah Putih, Pemkab Maros mulai menggerakkan ekonomi rakyat. Legalitas koperasi ini sudah mencapai 50 persen dan menjangkau seluruh desa dan kelurahan.
Penanganan Stunting, Pengangguran, dan Narkoba
Wakil Bupati Muetazim Mansyur memainkan peran sentral sebagai koordinator lintas sektor dalam menangani isu-isu strategis. Penanggulangan stunting, kemiskinan ekstrem, dan penyalahgunaan narkoba menjadi prioritas utama dalam program sosial pemerintah daerah.
“Pak Muetazim sangat aktif menjalankan koordinasi di berbagai sektor. Kolaborasi kami sangat solid,” puji Chaidir.
Sinergi Pemimpin dan Visi Jangka Panjang
Keberhasilan 100 hari kerja ini bukan sekadar kerja administratif. Chaidir menekankan bahwa sinergi antara dirinya dan Muetazim menjadi kunci keberhasilan. Ia merasa didukung penuh oleh wakilnya dalam setiap agenda penting.
“Sinergi ini akan jadi modal penting untuk membangun Maros hingga 2030,” pungkas Chaidir optimis.