Prof Taruna Ikrar: Ilmu, Integritas, dan Indonesia — Itulah Sumpah Pemuda Kita

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan, perjuangan pemuda masa kini bukan di medan perang, tapi di ruang riset dan inovasi menuju Indonesia Emas.
  • Narasi ilmuwan nasionalis yang menyerukan semangat Sumpah Pemuda dalam wujud ilmu pengetahuan, moralitas, dan dedikasi untuk negeri.
  • Pesan Prof. Taruna Ikrar di Hari Sumpah Pemuda 2025: Pemuda Harus Menyatukan Ilmu dan Moral untuk Bangsa
menitindonesia, JAKARTA — Di tengah hiruk-pikuk peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, unggahan di akun Instagram @taruna_ikrar mencuri perhatian warganet. Dalam gambar yang diunggah, tampak Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., berdiri tersenyum dengan gestur tangan menangkup hormat di depan ilustrasi para pemuda pengibar bendera Merah Putih.
Di atasnya tertulis kalimat sederhana namun sarat makna: “Ilmu, Integritas, dan Indonesia — Itulah Sumpah Pemuda Kita.”
BACA JUGA:
Dari Rp70.000 Jadi Ilmuwan Dunia, Kini Ja’far Hasibuan Obati Ratusan Warga Secara Gratis
Unggahan itu, bagi kalangan muda yang melihat sosok Kepala BPOM RI itu sebagai figur ilmuwan nasionalis yang rendah hati.
IMG 20251028 WA0001 11zon
Ilustrasi gambar postingan Prof Taruna Ikrar di IG

Sumpah Pemuda dalam Makna Baru

Prof. Taruna menjelaskan makna di balik kalimat yang menjadi pesan utama unggahannya. “Sumpah Pemuda hari ini tidak cukup dimaknai dengan kata-kata. Ia harus diwujudkan dalam perilaku: berilmu, berintegritas, dan berkomitmen pada Indonesia,” ujarnya tegas.
Menurutnya, generasi muda Indonesia kini menghadapi tantangan yang lebih kompleks dibanding generasi 1928. Jika para pendahulu bersatu melawan penjajahan fisik, maka pemuda masa kini berjuang melawan tantangan globalisasi, disinformasi, dan krisis etika.
“Integritas adalah nilai yang kini paling penting. Ilmu tanpa moral bisa menyesatkan, moral tanpa ilmu bisa melemahkan,” katanya lagi.

Dari Laboratorium ke Tanah Air

Sebagai ilmuwan yang telah lama berkarier di dunia riset internasional, Prof. Taruna membawa semangat Sumpah Pemuda ke dalam kerja ilmiah dan kebijakan publik.
Di bawah kepemimpinannya, BPOM RI bertransformasi menjadi lembaga yang tidak hanya mengawasi, tapi juga mendidik masyarakat dan membina generasi ilmuwan muda agar berpikir kritis, transparan, dan nasionalis.
BACA JUGA:
Sosialisasikan Keselamatan Penerbangan, AirNav Siap Gelar Run Way Run 2025
“Anak muda Indonesia harus punya semangat ilmiah — berani berpikir, berani meneliti, berani jujur,” ujar Taruna. “Itulah bentuk baru perjuangan pemuda hari ini.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Prof. Taruna sering menekankan pentingnya neurosains kepemimpinan — konsep yang menempatkan keseimbangan antara logika dan empati dalam memimpin.
Ia percaya, bangsa yang besar lahir dari generasi yang bisa mengendalikan ego dan mengasah nalar. “Sumpah Pemuda bukan hanya untuk bersatu dalam bahasa dan bangsa, tapi juga dalam kesadaran kolektif: bahwa ilmu dan integritas harus berjalan beriringan,” tuturnya.
Di kolom komentar, seorang netizen menuliskan kalimat singkat namun sarat makna: “Terima kasih Prof, kami siap menjaga integritas dan ilmu untuk Indonesia.”

Profil Singkat

Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Ilmuwan neurosains dunia asal Indonesia, alumnus University of California, Irvine. Dikenal luas sebagai ilmuwan nasionalis yang menekankan sinergi antara sains, moralitas, dan kepemimpinan berintegritas. (AE)