Tampil Elegan di Acara Debat Kandidat, NIVI Berpakaian Adat Tator

NIVI - Tampil elegan dengan pakaian adat saat mengikuti debat kandidat. (Foto: TimNIVI)
Rawat budaya Tator – Tator boleh punya bandara, punya jalan yang mulus, bangunan yang megah, boleh ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai penjuru, tapi ada satu yang tak boleh hilang dan harus tetap ada: peradaban dan adat istiadat. “Itulah kearifan lokal dan budaya yang harus dipertahankan,” kata Victor Datuan Batara.
menitindonesia, MAKALE – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Tana Toraja, Nicodemus  Biringkanae-Victor Datuan Batara (Nico-Victor) berpakaian khas ada Tana Toraja, saat tampil di acara debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati, yang dilaksanakan KPU Tana Toraja, di Gedung Bittuang, Sabtu (31/10/2020).
Nico-Victor (NIVI) tiba di lokasi debat tepat pukul 14.00 WITA. Keduanya berpakaian khas Tator, baju putih dan sarung putih. Keduanya diantar oleh ratusan pendukung, termasuk masing-masing istri.
Penampilan NIVI berbeda dengan kandidat lainnya, yang hanya menggunakan pakaian biasa, kemeja dan celana panjang, kain.
Saat acara debat berlangsung, nampak pasangan NIVI sudah menguasai materi. Keduanya sangat menguasai masalah kepariwisataan dan kebudayaan.
“Tana Toraja harus dikenal sebagai suku bangsa yang memiliki peraban, adat budaya dan suku bangsa yang mengakar,” ucap Nicodemus. Gesturnya memancarkan kharisma yang tinggi sebagai pemimpin.
Nico memang terkenal sebagai kepala daerah di Indonesia yang senang memakai pakaian adat Toraja walaupun sedang menghadiri acara kedinasan di Jakarta. Suatu waktu, Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan, Taupan Pawe – yang juga walikota Parepare itu – menyebut Nico tak pernah melepas pakaian adat dan khas budaya Tana Toraja meskipun menghadiri acara resmi. “Saya sering menyaksikan Nico berpakaian adat saat dia mengikuti  acara pemerintahan,” kata Taupan.
Sementara itu, pasangannya Victor Datuan Batara, saat debat, bilang di periode pertama pemerintahannya -yang masih berjalan hingga saat ini- terdapat dinas yang spesifik mengurusi kebudayaan Tana Toraja.
“Di masa pemerintahan NIVI, Dinas Kebudayaan berdiri sendiri, karena tujuan NIVI untuk memelihara kearifan Lokal, dan mempertahankan nilai-nilai adat dan budaya Tator,” ungkap Victor.
Tak bisa dipungkiri, salah satu sektor pembangunan yang menonjol di Tator adalah sektor kebudayaan dan pariwisata. Sektor ini juga, menjadi pundi-pundi PAD Kabupaten Tana Toraja. #aliamin