menitindonesia, MAKASSAR – Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendatangi Kantor Gubernur Sulawesi, Jalan Urip Sumihardjo, Makassar, dan menggeledah ruangan Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Rabu (3/3/2021).
Operasi senyap KPK semakin gencar dilakukan di lingkup Pemprov Sulsel pasca adanya OTT terhadap Gubernur NA dan Sekdis PUTR Sulsel, Edy Rahmat.
KPK menutup ruangan kantor Biro Pengadaan Barang dan Jasa sekligusnya menyegelnya. Terlihat, Tim keluar dari Kantor Gubernur dengan membawa satu koper warna merah.
Saat dikonfirmasi kepada salah satu anggota Tim Penyidik KPK, mereka tidak mau berkomentar. “Nanti, nanti, kami masih kerja,” ucapnya.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, saat ditemui di Hotel By Sheraton, Jalan Landak baru, Makassar, pasca penggeledahan, meminta semua pihak untuk menghargai upaya KPK mengungkap kasus-kasus korupsi di Sulsel.
“Kita harus menghormati kerja KPK, tidak ada masalah KPK menggeladah kantor Gubernur, silahkan geladah semua,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Diketahui, sudah tiga hari berturut-turut KPK sibuk menelisik berbagai kasus korupsi di Sulsel dan sekaligus menggeledah Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, kediaman pribadi Gubernur Sulsel non aktif, Kantor Dinas PU Sulsel dan Kantor Gubernur Sulsel, siang tadi.
Kepala Badan LPSE Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Asrul Sani membernarkan penggeledahan itu. “Tadi sekitar jam 10-an. Dikawal sama polisi. Yang diperiksa Ruangan Kepala Biro dan ruang layanan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Asrul Sani menyebutkan, Tim KPK mencari sejumlah dokumen terkait anggaran dan kegiatan. Namun, dia mengaku tidak mengetahui mengetahui jelas dokumen anggaran dan proyek yang mana yang dimaksud.
“Saya tidak tahu persis dokumen yang mana, karena saya di LPSE-nya. Tim KPK yang datang pakai rompi KPK dan batik,” ujarnya. (andi ade zakaria)