Ngotot Usulkan Munaslub, Ridwan Hisjam Sebut Airlangga Belum Jelas Kerjanya di Golkar

Anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam, terus menyuarakan Munaslub untuk menggantikan ketum Airlangga Hartarto sebelum Pemilu 2024. (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam kembali menyerang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto. Ia menyebut, selama ini Airlangga dan jajaran pengurus Golkar tak bekerja optimal. Ridwan mengaku, tak tahu apa saja yang sudah dikerjakan Airlangga Hartarto di Golkar.
Ridwan menuturkan, juga dirinya sudah menemui Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan untuk menyampaikan kondisi internal partai dan keresahan kader Golkar dengan keadaan partainya saat ini. Sebagai kader saya bicara, memang resah di bawah,” kata Ridwan dalam acara political show di CNN Tv, Senin (24/7/2023), malam.
BACA JUGA:
Airlangga Diperiksa Selama 13 Jam, Kejagung: Akibat Perkara Mafia Minyak Goreng Ini Negara Rugi Rp6,47 Triliun
Menurut politikus dari Jawa Timur itu, permasalahan di Golkar saat ini berasal dari model kepemimpinan Airlangga Hartarto. “Pembagian tugas di DPP tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ucap Ridwan.
Ia membandingkan masa kepemimpinan Akbar Tanjung sebagai Ketua Umum. Menurut Ridwan, kinerja DPP sekarang jauh beda dengan kinerja di masa Akbar Tanjung. “Saya ini kan mantan ketua partai. Setiap Sabtu-Minggu, Jumat-Sabtu-Minggu, dulu saya sama Bang Akbar itu turun terus ke bawah,” ujarnya.
BACA JUGA:
Karier Airlangga di Golkar Hampir Finish, Luhut Akan Jadi Ketum Lewat Munaslub?
Gejolak di internal Partai Golkar ini, tak lagi bisa dibendung. Kader senior partai berlambang ‘pohon beringin rimbun’ itu, terus menggoyang kepemimpinan Airlangga Hartarto menjelang Pemilu 2024. Untuk menyelamatkan Golkar dari keterpurukan, kata Ridwan, mereka mengusulkan Luhut Binsar Panjaitan jadi Ketua Umum lewat mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Gerakan menggoyang Airlangga ini berawal dari bocor halus hasil keputusan Dewan Pakar Partai Golkar yang ingin mengevaluasi kepemimpinan Airlangga. Salah satu bahan evaluasinya, yakni elektabilitas Airlangga yang sangat rendah meski sudah menjadi bakal capres 2024 dari Golkar. Bahkan, para kader tersebut mencemaskan elektoral partainya di Pemilu 2024. Bersadarkan hasil survei, Elektabilitas Golkar saat ini berada di angka 6 persen.
Luhut merespon usulan agar dirinya menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Prinsipnya dia bersedia asal jangan dipaksa berkelahi dengan Airlangga. Luhut juga menolak cara bagi-bagi uang jika ia mau dipilih jika ada Munaslub nanti. “Itu cara-cara yang merusak partai,” ujar Luhut beberapa waktu lalu.
Desakan Munaslub Golkar semakin kencang berhembus. Keinginan itu disuarakan Anggota Dewan Pakar Ridwan Hisjam dan sejumlah kader lainnya yang melihat posisi Airlangga yang semakin terjepit terkait pemeriksaan di Kejaksaan Agung dalam perkara mafia minyak goreng yang merugikan negara Rp6,47 triliun itu. (AE)