Banyak Kursi Ketua DPRD Lepas dari Golkar, Taufan Pawe Diminta Bertanggung Jawab

FOTO: Waktum Golkar Erwin Aksa dan Taufan Pawe. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Pamor politik Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan Taufan Pawe, dinilai sudah rontok. Taufan disebut telah membuat perolehan suara Golkar di Sulsel terpuruk. Kursi Ketua DPRD Sulsel dan sejumlah kursi Ketua DPRD Kabupaten/Kota di Sulsel, juga banyak lepas dari Golkar.
Peneliti dan pengamat dari Yayasan Lembaga Kajian Pembangunan (LKP) Muhammad Asrul Nurdin, S.Pd., mengatakan, secara nasional di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto Golkar berhasil reborn di Pemilu 2024. Hanya saja, kata dia, di Sulsel, Golkar kehilangan pamor karena banyak kursi Ketua DPRD di Sulsel lepas dari Golkar.
BACA JUGA:
17 Ramadhan Nanti Buka Puasa Akbar Sulsel Bersama 10 Ribu Lebih Warga di Bone
“Kehilangan kursi Ketua DPRD Sulsel itu sangat memalukan bagi Golkar Sulsel. Selama ada pemilu, baru pemilu kali ini Golkar kalah di Sulsel. Imbasnya, tak hanya perolehan di provinsi, tapi juga di daerah jumlah kursinya berkurang,” kata Muhammad Asrul.
Ia menambahkan, bahwa kursi Golkar di Kabupaten Maros, Bone, Luwu Timur, Enrekang dan Kota Palopo, juga lepas dari Golkar. “Padahal, hasil Pemilu sebelumnya, Golkar di daerah-daerah tersebut dominan,” ujar Muhammad Asrul.
BACA JUGA:
Bupati Maros AS Chaidir Syam Siapkan Rp29 Miliar THR Untuk ASN dan PPPK
Tak hanya kursi ketua DPRD yang lepas, ujar dia, perolehan kursi DPR RI pun juga berkurang. “Di Dapil Sulsel 2, Golkar hanya dapat 1 kursi. Pak Taufan Pawe salah satu caleg gagal di Dapil Sulsel 2,” ujar Muhammad Asrul.
Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini, mengatakan mulai saat ini Golkar tak bisa lagi mengklaim Provinsi Sulawesi Selatan sebagai lumbung suaranya. Masa kejayaan Golkar di Sulsel, ujar Asrul, telah berakhir dan berpindah ke NasDem.
Muhammad Asrul mengatakan, sesuai hasil pengamatannya, sejak Golkar Sulsel dipimpin Taufan Pawe, tampak tidak ada harmonisasi di kalangan kader dan elit Golkar Sulsel. Ia menilai, gaya kepemimpinan Taufan Pawe terkesan one man show, sehingga ia sering dijadikan objek bully kadernya sendiri.
Bahkan, Muhammad Asrul, mengaku jarang melihat Taufan Pawe tampil bersama Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari. Menurutnya, ada kesan Taufan tidak menyukai Andi Ina karena wibawa Andi Ina sebagai Ketua DPRD lebih tinggi di banding wibawa Taufan sebagai Wali Kota yang sudah purna bakti.
Ia juga membeberkan jejak digital ketidaksukaan Taufan Pawe pada Andi Ina. Menurutnya, pada suatu acara yang dihadiri Gubernur Sulsel (Andi Sudirman) dan Forkopimda, Andi Ina diberi tempat duduk di kursi paling belakang, dan Taufan Pawe duduk di kursi paling depan bersama Gubernur.
“Ini dosa loh terhadap Ketua DPRD Sulsel yang di tempatkan di belakang. Mungkin ini karmanya sehingga Golkar kehilangan banyak kursi ketua DPRD di Sulsel,” katanya. “Gagal membawa Golkar menang Pemilu di basis sendiri, membuat pamor Pak Taufan Pawe runtuh. Jauh berada di bawah kelasnya Pak RMS (Rusdi Masse) yang berhasil memimpin NasDem Sulsel hingga melampaui perolehan kursi Golkar.”

DPP Minta Taufan Pawe Bertanggung Jawab

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa, mengakui dominasi Golkar di Sulsel telah merosot di Pileg 2024. Menurut dia, hasil Pileg di Sulsel menjadi catatan buruk untuk segera dilakukan evaluasi.
“Banyaknya kursi Ketua DPRD di Sulsel yang hilang, harus dipertanggung jawabkan oleh Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe,” ujar Erwin Aksa.
Erwin menyebut, Sulsel yang selama ini menjadi basis Golkar di setiap pemilu, kini hasilnya menurun sehingga harus dievaluasi. “Golkar Sulsel di bawah kepemimpinan Taufan Pawe harus dievaluasi, apalagi ke depan kita mau hadapi Pilkada 2024,” katanya.

Rahma Pina: Prestasi Golkar banyak sejak dipimpin Taufan Pawe

Meskipun disebut-sebut Taufan Pawe akan dievaluasi terkait hasil Pileg 2024 yang menyebabkan Golkar kehilangan kursi Ketua DPRD Sulsel dan kursi di beberapa daerah, Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Rahman Pina, mengatakan Golkar Sulsel masih tetap solid di bawah kepemimpinan Taufan Pawe. “Pak Taufan terus mengkonsolidasikan semua instrumen partai,” ujar dia.
Menurut Rahman Pina, Golkar Sulsel di masa kepemimpinan Taufan Pawe menunjukkan banyak prestasi,meningkatkan kursi di DPRD Sulsel dari 13 kursi pada 2019 menjadi 14 kursi pada 2024.
“Golkar Sulsel berhasil menambah kursi. Dibanding Pileg 2019, kursi Golkar turun dari 18 kursi (Pemilu 2014) menjadi 13 kursi di Pemilu 2019. Justru di masa Pak Taufan Pawe sekarang, Golkar reborn dengan naik menjadi 14 kursi Pemilu 2024,” katanya. (AE)