Di Tengah Perjalanan Naik Haji, Dr Hasrullah Sampaikan Pesan: Jangan Zolimi SYL!

FOTO: Pakar Komunikasi Politik Unhas, Dr Hasrullah, M.A.

menitindonesia, MAKASSAR – Pakar komunikasi politik Universitas Hasanuddin Dr. Hasrullah, M.A., menyampaikan pesan sebelum berangkat ke Tanah Suci, Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Hasrullah mengatakan, berita yang mencuat dalam sidang perkara korupsi yang melibatkan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), sudah di luar bahasa hukum
.
“Semoga hakim tetap menggunakan bahasa hukum dalam pemeriksaan di persidangan, sehingga fakta-fakta yang muncul dari saksi tidak membias kepada pembunuhan karakter terhadap SYL dan keluarganya. Asas praduga tak bersalah harus didahulukan demi keadilan,” kata Hasrullah, dikonfirmasi media ini melalui telepon WhatsApp saat ia berada di Bandara Changi Singapura menuju Jedah, Sabtu (25/5/2024).
BACA JUGA:
Akbar Endra Sebut SYL Bukan Politisi Kotor: Pemimpin Sejati, Mau Tanggung Jawab Seburuk Apapun Itu
Dosen senior Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Fisip Unhas) itu, menambahkan, bahwa SYL memiliki hak untuk dijaga martabat dan kehormatan keluarganya. Sehingga dalam perkara ini, kata dia, pemberitaan harus berimbang dan tidak menghakimi seolah-olah terdakwa sudah bersalah.
“Proses peradilan masih berjalan. Masih ada pembelaan yang harus dilakukan terdakwa. Saya amati fakta persidangan, SYL tidak pernah meminta kepada anak buahnya untuk diberi uang, yang lakukan itu orang dekatnya, dia atasnamakan SYL,” ujarnya.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Prof Zudan Bersama KPU Sulsel Bahas Persiapan Pilkada Serentak
Hasrullah juga menyampaikan, bahwa ia akan mendoakan para hakim dan jaksa agar bisa memutus perkara dugaan korupsi yang melibatkan SYL dengan seadil-adilnya. “Insya Allah, saya akan doakan di tempat yang paling mustajab, di Multazam, agar hakim, jaksa dan semua pihak memutus perkara ini seadil-adilnya dan tidak menzolimi SYL,” kata dia.
Terkait kehidupan SYL, Hasrullah juga mengenang masa kepemimpinan SYL di Sulsel. Menurutnya, SYL dulu dikenal sebagai pemimpin yang bersih.
“Waktu menjabat bupati, pemerintahan dikelolah dengan baik dan Gowa maju pesat. Saat jadi Gubernur, Pemprov Sulsel meraih banyak prestasi dan pengelolaan keuangannya tertib, tak pernah terdengar ada masalah,” katanya.
Justru dia mengaku heran ketika membaca berita SYL terseret kasus korupsi. Hasrullah bilang, adanya dugaan perbuatan pidana tipikor di Kementan karena ada oknum anak buah yang bekerja tanpa kontrol lagi. “Ini pelajaran, kecerobohan anak buah akan ditanggung pemimpinnya,” ujarnya.
(AE)