Agus Gumiwang Janji Tak Maju Jadi Calon Ketum di Munas Nanti, Idrus: Bahlil Didukung 34 DPD, Lainnya Sisa “Eksekusi”

FOTO: Mantan Sekjen Golkar, Idrus Marham. (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan dirinya tak akan maju sebagai calon ketua umum dalam pencalonan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada 20 Agustus 2024, nanti.
Agus menyampaikan sikapnya itu di hadapan wartawan. Dia mengatakan bahwa Rapat Pleno Golkar mengamanahkannya untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) ketua umum untuk menyelesaikan sisa masa tugas Airlangga Hartarto yang mundur dari Ketua Umum karena sesuatu hal.
“Tugas utama saya sebagai Plt Ketum melaksanakan Munas Golkar dan saya janji tidak akan maju sebagai calon dalam pencalonan di Munas nanti,” kata Agus Gumiwang di Kantor DPP Golkar, Selasa (13/8/2024), malam.
BACA JUGA:
Dianggap Bisa Jaga Hubungan dengan Jokowi, Agus Gumiwang Resmi Gantikan Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar
Agus tak membeberkan alasan mengapa ia tak bersedia maju sebagai calon ketua umum di Munas nanti. Namun, dia mengatakan dirinya memiliki alasan pribadi tidak maju dalam pencalonan munas. “Yang pasti tidak ada tekanan,” ucap dia.
Pasca mundurnya Airlangga Hartarto, nama Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, santer disebut sebagai bakal calon tunggal di Munas nanti.
Sebelumnya, Juru Bicara Bahlil, Idrus Marham, menyampaikan, syarat untuk maju sebagai ketua umum dalam munas Golkar, sudah dipenuhi oleh Bahlil. Bahkan, Idrus mengungkapkan, sudah 34 DPD Golkar telah menyatakan dukungannya kepada Bahlil. “Yang rilis sudah 34 DPD, yang lain menyusu (sisa eksekusi),” kata Idrus Marham.
BACA JUGA:
Pasca Airlangga Mundur Jadi Ketum Golkar, Pengamat: Bahlil Bisa Jadi Ketum, Idrus Marham Berpotensi Jadi Sekjennya
Idrus juga membantah informasi yang beredar kalau Bahlil didorong oleh Presiden Jokowi untuk merebut Ketum Golkar dari Airlangga. Dia menegaskan, bahwa Bahlil sangat mengakar di Golkar dan didukung oleh akar rumput Golkar.
“Karena Bahlil punya kompetensi, yang saya tahu dia didukung arus bawah dan arus dari atas. Sebagai menteri, hubungan Pak Bahlil dengan Presiden Jokowi sangat baik. Jadi tidak ada masalah. Yang saya tahu, tidak ada itu perwakilan Jokowi di Munas. Ini karena Bahlil punya kompetensi lebih,” kata dia.
Mantan Sekjen Golkar yang pernah menjabat Mensos itu, mengklaim kalau Bahlil mendapatkan dukungan akar rumput (Golkar) karena memiliki kemampuan komunikasi dan prestasi yang membanggakan bagi kader Golkar.
Selain itu, Idrus juga mengatakan, Bahlil, sebagai kader Golkar, memulai kepengurusannya di DPD I Provinsi Papua, sudah mengetahui suasana kebatinan di daerah dan bisa merekatkan hubungan dengan kepengurusan pusat. “Golkar membutuhkan tokoh perekat, yang bisa menyatukan Golkar dan menyatukan bangsa ini,” pungkas dia.
(AE)