Opini: Erick Thohir dan Transformasi PSSI, Menjawab Tantangan Sepak Bola Nasional

Penulis adalah Jurnalis Menit Indonesia. (ist)

Oleh Akbar Endra
(Jurnalis Menit Indonesia)
menitindonesia – KETIKA Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, banyak yang menganggapnya sebagai langkah berani sekaligus sinyal perubahan besar dalam sepak bola nasional. Sosok legendaris sepak bola Belanda itu bergabung dengan skuad Garuda di tengah masa transisi, di mana Ketua Umum PSSI Erick Thohir sedang berupaya membangun fondasi sepak bola yang lebih profesional.
BACA JUGA:
Patrick Kluivert Mau Membuktikan Ramalan Gus Dur tentang Timnas Indonesia di Piala Dunia
Era Kluivert ini juga menjadi penerus dari warisan Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang telah menanamkan disiplin dan strategi modern dalam timnas. Namun, dengan ekspektasi yang begitu besar, mampukah Kluivert melanjutkan capaian Shin Tae-yong sekaligus menjawab ambisi besar Erick Thohir membawa Indonesia ke Piala Dunia?

Konteks Baru, Tantangan Lama

Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI tak sekadar berjanji. Transformasi mulai tampak, terutama dalam pengelolaan liga domestik, infrastruktur, hingga perhatian terhadap pengembangan usia muda. Penunjukan Patrick Kluivert adalah bagian dari upaya strategis ini. Namun, tantangan klasik seperti kualitas liga, pembinaan pemain muda, dan mentalitas juara tetap menghantui sepak bola nasional.
BACA JUGA:
Patrick Kluivert Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Kontrak Hingga 2027
Shin Tae-yong telah memulai reformasi di level dasar. Di tangannya, Timnas U-20 hingga senior menunjukkan pola permainan yang lebih terorganisir. Namun, kurangnya kontinuitas dan dukungan sistemik sering menjadi kendala besar. Ini yang harus diatasi Erick Thohir dan Kluivert.
Kluivert bukan hanya pelatih, tapi juga manajer dengan visi. Sebagai mantan pemain kelas dunia, ia memahami pentingnya membangun tim yang solid secara teknis maupun mental. Namun, sepak bola Indonesia memiliki kompleksitas tersendiri—dari tekanan politik hingga ekspektasi publik yang sering kali tak rasional.

Ekspektasi Erick Thohir: Piala Dunia atau Sekadar Mimpi?

Visi Erick Thohir membawa Indonesia ke Piala Dunia adalah mimpi besar yang membutuhkan waktu dan konsistensi. Langkah mendatangkan nama besar seperti Kluivert memang menarik perhatian internasional, tetapi apakah ini cukup?
Piala Dunia 2026 adalah target yang ambisius. Dengan sistem kualifikasi yang semakin kompetitif, butuh lebih dari sekadar nama besar untuk mencapainya. Kluivert harus berkolaborasi erat dengan Shin Tae-yong, yang tetap memegang peran penting dalam mengembangkan talenta muda.

Menata Ulang Sepak Bola Indonesia

Erick Thohir tak hanya membangun timnas, tapi juga mencoba memperbaiki sistem secara keseluruhan. Liga domestik harus menjadi sumber daya utama untuk mencetak pemain berkualitas. Selain itu, pembinaan usia dini melalui akademi sepak bola juga perlu diintensifkan.
Kerja sama antara Erick, Shin Tae-yong, dan Kluivert harus diarahkan pada penciptaan ekosistem sepak bola yang sehat. Tanpa itu, mimpi menuju Piala Dunia hanya akan menjadi wacana.
Sepak bola Indonesia memasuki fase baru yang penuh harapan sekaligus tantangan. Dengan Erick Thohir sebagai nakhoda, Shin Tae-yong sebagai pembangun fondasi, dan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala, publik menantikan aksi nyata yang mampu mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Transformasi ini tak akan mudah, tetapi sejarah menunjukkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dengan langkah pertama yang berani. Dan, ini sikap Erick yang jelas, ia menjadi petarung kelas dunia! (*)