Anggota Komisi D DPRD Sulsel dan Balai Pompengan Jeneberang Bahas Normalisasi Sungai Maros dan Sekitarnya

Ketua Komisi D DPRD Sulsel bersama Anggota DPRD Sulsel Patarai Amir menemui Kepala Balai Pompengan Jeneberang membahasi pengerukan sungai di Maros. (ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Ketua Komisi D DPRD Sulsel, H.A. Kadir Halid, bersama Anggota Komisi D DPRD Sulsel, H.A. Patarai Amir, menggelar pertemuan penting dengan Kepala Balai Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim, di kantor Balai Pompengan, Makassar, Jumat (7/3/2025)
BACA JUGA:
Menuju Kabupaten Inklusi, Pemkab Maros Gelar Rakor dan Monitoring Bersama Yayasan BaKTI
Pertemuan ini khusus membahas rencana kerja sama antara Pemda Maros dan Balai Pompengan Jeneberang untuk melakukan normalisasi dan pengerukan sungai-sungai yang ada di Kabupaten Maros.

Fokus Normalisasi Sungai di Maros

Patara Amir menyampaikan, dalam pertemuan tersebut, dibahas sejumlah sungai yang menjadi fokus normalisasi, yakni Sungai Maros, Sungai Pammelakkang di Kecamatan Lau, Sungai Diccekang di Kecamatan Moncongloe, Sungai Batang Ase di Kecamatan Mandai, dan Saluran Pembuang Buttatoa di Kecamatan Turikale.
BACA JUGA:
Gubernur Sulsel Targetkan Rp2,4 Triliun untuk Perbaikan Jalan, Fokus Infrastruktur 3 Tahun ke Depan
“Pengerukan dan normalisasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah pendangkalan yang sudah mengganggu aliran sungai, serta untuk mencegah potensi banjir yang dapat merugikan masyarakat,” ujar Patarai Amir.

Normalisasi sebagai Solusi Jangka Panjang

Patarai Amir, menekankan pentingnya kerja sama ini untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang sudah berlangsung lama. Menurutnya, normalisasi sungai adalah solusi jangka panjang yang tidak hanya akan mengurangi risiko banjir tetapi juga memberikan manfaat ekologis bagi daerah tersebut.
“Kerja sama antara Pemda Maros dan Balai Pompengan Jeneberang sangat vital. Normalisasi sungai-sungai ini akan mengurangi potensi banjir yang sudah menjadi masalah tahunan di Maros. Ini juga akan memperbaiki kualitas lingkungan secara keseluruhan,” ungkap Patarai Amir.

Balai Pompengan Jeneberang Siapkan Dukungan Alat Berat

kepala Balai Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim, mengungkapkan kesiapan pihaknya untuk mendukung proses normalisasi sungai dengan bantuan alat berat. Balai Pompengan akan menyediakan 5 hingga 10 unit excavator amphibi untuk mempercepat pengerukan sungai-sungai tersebut.
“Kami siap mendukung penuh upaya normalisasi ini dengan menurunkan excavator amphibi. Dengan adanya alat ini, proses pengerukan sungai bisa berjalan lebih cepat dan efisien,” kata Suryadarma.

Dampak Positif untuk Masyarakat dan Lingkungan

Program normalisasi sungai ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang. Selain mengurangi potensi banjir, normalisasi juga diharapkan dapat memperbaiki sistem pengelolaan air, meningkatkan kualitas ekosistem, serta mempermudah akses transportasi di sepanjang jalur sungai.
Pemerintah daerah bersama Balai Pompengan Jeneberang berkomitmen untuk mewujudkan rencana ini demi kesejahteraan dan kenyamanan warga Maros.

(asrul nurdin)