Transportasi Udara Jadi Prioritas, Sulsel dan Sulbar Bahas Skema Blok Seat

Sekda Provinsi Sulsel, Jufri Rahman menerima perwakilan Pemprov Sulawesi Barat. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menerima kunjungan resmi jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar)  untuk membahas penguatan konektivitas antarprovinsi, khususnya di sektor transportasi udara di Ruang Sekretaris Daerah Sulsel, Senin (23/6/2026).
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Gubernur Sulsel dan Gubernur Sulbar yang berkomitmen memperkuat integrasi layanan publik, terutama melalui pengembangan jalur penerbangan rute Mamuju–Makassar.
Rombongan Pemprov Sulbar dipimpin Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Syamsul Samad, dan turut dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Sulbar Maddareski Salating, Kepala Biro Pemerintahan Arianto AP, Plt. Staf Ahli Gubernur Murdanil, serta Tim Ahli Gubernur Sulbar, Herlin.
Dalam pertemuan tersebut, Maddareski menyampaikan bahwa Sulbar telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan maskapai Batik Air untuk skema blok seat rute Mamuju–Makassar. Tujuannya adalah memastikan keberlanjutan layanan penerbangan yang sempat menurun dalam beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA:
Berdiri Tanpa Izin di Kawasan GOR Sudiang, Enam Rumah Ilegal Dibongkar Satpol PP

“Kami berharap skema ini mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jalur udara, sekaligus memperlancar konektivitas antarwilayah,” jelas Maddareski.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyambut baik rencana kerja sama dan menyatakan kesiapan pihaknya untuk membahas lebih lanjut bentuk dukungan yang bisa diberikan.
“Pemprov Sulbar sudah menjalin MoU dengan Batik Air. Tentu kami akan melihat bagaimana kontribusi kita dalam memperkuat rute ini ke depan,” ujar Jufri.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi telah konsisten mendorong pembangunan konektivitas darat, laut, dan udara. Salah satunya melalui program subsidi penerbangan untuk mendukung rute strategis yang belum menguntungkan secara komersial.
“Konektivitas adalah kunci penggerak ekonomi. Dukungan subsidi penerbangan juga bertujuan membuka akses wilayah yang masih kurang terlayani,” tegas Jufri.
Kebijakan subsidi tersebut telah berdampak positif terhadap peningkatan mobilitas warga, mendukung pelaku usaha, serta memperluas akses pariwisata dan layanan publik lintas wilayah.