Santer Disebut Bakal Nahkodai Golkar Sulsel, Supriansa: Saya ini Orang Baru di Golkar

Supriasa, SH, MH - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar.

Supriansa dianggap jalan tengah pimpin Golkar. Pasca Nurdin Halid di DPD I Golkar Sulsel, konflik internal Partai Golkar, menyisakan bom waktu. Eskalasi konflik ini, bakal memuncak di Musda Golkar nanti.  

menitindonesia.com, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, asal Sulawesi Selatan 2, Supriansa, SH, MH, santer disebut namanya menahkodai DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan jelang Musda Golkar yang rencananya digelar akhir bulan Juli 2020, nanti.

Setelah Ketua DPD I Golkar HAM Nurdin Halid, ditarik ke DPP, suhu politik internal Golkar di Sulsel, memanas. Beberapa Kader Golkar santer disebut-sebut akan merebut kursi Ketua DPD yang ditinggal Nurdin Halid. Misalnya Rusdin Abdullah – Rudal akronim nama Rusdin yang populer. Rudal salah satu tokoh senior Partai Golkar yang juga disebut punya kans untuk menggantikan Nurdin Halid

Selain Rudal dan Supriansa, ada beberapa Bakal Calon Ketua yang juga santer disebut menggantikan Nurdin Halid, di antaranya Kadir Halid dan Hamzah B Kadi – sejawat Nurdin di Puskud Hasanuddin, dulu. Hamka juga sekarang menduduki kursi DPR RI Fraksi Partai Golkar mewakili Dapil Sulsel 1.

Nama Walikota Parepare, H, Taufan Pawe, juga muncul sebagai bakal calon pengganti Nurdin Halid. Ketua DPD II Partai Golkar Kota Parepare ini, santer melakukan lobby ke DPD II dan DPP. Kemunculan nama Taufan pun menimbulkan spekulasi, bahwa dia mempersiapkan diri menjadi Calon Gubernur Sulsel 2024, mendatang.

Kemunculan nama-nama kader Golkar – yang bakal berebut Ketua DPD I itu, menyisakan konflik dan gesekan kepentingan yang keras. Pengamat Politik, Dr, Nurmal Idrus, mengatakan benturan politik yang keras di internal Partai Golkar sebelum Musda Golkar Sulsel digelar, akan melemahkan posisi Partai Golkar di Pilkada nanti. “Alasannya, karena Partai Golkar terbelah dan terpecah,” ujar Direktur Nurani Strategis itu.

Di tengah benturan kepentingan di internal Golkar Sulsel dari berbagai kubu itu, membuat sejumlah kader memunculkan nama Supriansa sebagai figur baru yang bisa mempersatukan Golkar Sulsel ke depan. Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Soppeng, Andi Kaswadi Razak, menyebut nama Supriansa sebagai figur yang bisa didapuk menjadi Calon Ketua DPD I Golkar. Alasannya, “Supriansa tidak memiliki lawan politik di Golkar, dia tidak pernah terlibat konflik internal. Jadi dia bisa menyatukan Golkar dari gesekan kepentingan politik,” ujar Bupati Soppeng itu.

Citra Supriansa di Partai Golkar, menurut Andi Kaswadi terbangun secara alami. Supriansa adalah mantan Wakil Bupati Soppeng yang pernah mendampingi Andi Kaswadi memimpin Soppeng selama dua Tahun. Sejak terpilih menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Supriansa mendapat kepercayaan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Dedengkot Aktifis Mahasiswa di era 90-an itu, ditunjuk oleh Arilangga menjadi salah satu Hakim Mahkamah Partai Golkar. Bahkan Supriansa pun ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Golkar Hubungan Wilayah VII se Sulawesi di DPR RI .

Meskipun Supriansa merupakan kader baru di Partai Golkar, Andi Kaswadi Razak percaya, sosok Supriansa bisa menjadi magnet  bagi Partai Golkar. “Saya percaya Supriansa bisa menyatukan Partai Golkar Sulsel dari berbagai faksi,” ujar Andi Kaswadi yang dikenal sebagai petarungnya Partai Golkar itu.

Nah. Sekalipun Supriansa disebut-sebut sebagai figur pemersatu yang punya kans memimpin Golkar Sulsel, tidaklah semudah membalik telapak tangan. Pendiri Makassar Intelectual Law (MIL), ini tergolong orang baru di Partai Golkar.

Memang, Supariansa baru meniti kariernya di Partai Golkar. Namun menurut Andi Kaswadi Razak, figur Supriansa mampu mewarnai suara senayan. “Ini bisa dilihat dalam rapat di Komisi III DPR RI yang disiarkan tivi nasional, suara Supriansa selalu nyaring dan ini mencitrakan positif bagi Partai Golkar. Tapi semua keputusan diserahkan ke Ketua Umum, kami patuh dengan instruksi dari DPP,” ujar bupati yang dikenal santun itu.

menitindonesia.com, mengkonfirmasi langsung kemunculan namanya yang santer disebut-sebut menggantikan Nurdin Halid, belakangan ini. Supriansa menjawab datar. “Saya ini orang baru di Partai Golkar, tak etis saya mengejar jabatan Ketua DPD I Sulsel. Sebagai kader yang baru, saya harus tahu diri. Serahkan pada mekanisme partai. Golkar partai modern, punya cara dan strategi untuk membesarkan partai ke depan. Saya harus patuh kepada pimpinan. KIta harus memiliki budaya politik yang tertib,” kata mantan Ketua Senat Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia itu, mengunci. (tim-nabila)