Puji Sikap Erwin Aksa, Aktifis Pro Demokrasi Sarankan Kandidat Kampanye Virtual Jelang Pilkada di Masa Pandemi

Hasbi Lodang bersama Presiden Joko Widodo - sebelum masa pandemi covid-19 (Foto: doc menitindonesia)

Hindari Virus Corona Aktifis Pro Demokrasi Hasbi Lodang, meminta kandidat yang mengikuti kontestasi Pilkada Serentak 2020, mematuhi protokol kesehatan: tidak mengumpulkan massa dan bergerombol. Juga menyarankan mereka menghindara berjabat tangan saat sosialisasi, tetap jaga jarak dan selalu gunakan masker.

menitindonesia.com, MAKASSAR – Pemerhati Gerakan Pro Demokrasi dan Hak Azasi Manusia Hasbi Lodang, menyampaikan keprihatinannya atas berita yang diunggah di medsos, bahwa pengusaha muda dan juga elite Partai Golkar, Erwin Aksa, positive terpapar virus corona atau covid-19.

Ia mengaku prihatin atas berita tersebut. Pasalnya, aktifitas keseharian elit Partai Golkar itu, sangat rentan. Sebagai Ketua Tim Pemenangan Kandidat Walikota dan Wakil Walikota Munafri Arifuddin – Rahman Bando, kata Hasbi Lodang, tentu Erwin Aksa kerap berinteraksi dengan massa.

Hasbi mengatakan, sebagai publik figur, Erwin yang terjun langsung menangani tim pemenangan adik iparnya itu, ia tidak bisa menghindari dikerumuni massa dan bertemu dengan tim secara bergerombol.

“Dia pasti tidak bisa menghindari berjabat tangan dengan massa. Nah di sini, semua mudah saling menjangkiti. Karena tidak enak jika mereka menolak berjabat tangan dengan tim suksesnya. Ini rawan. Padahal physichal distancing harus ketat, karena virus ini masih merajalela penyebarannya,” ujar Alumni Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin itu.

Hasbi Lodang juga mengapresiasi sikap Erwin Aksa yang mengumumkan dirinya positive terpapar corona virus sesuai hasil uji lab PCR. Menurut Hasbi, sikap putra sulung pendiri Bosowa Group Aksa Mahmud itu, harus dicontoh para elite politik.

“Menyampaikan ke publik hasil lab Sawb-PCR-nya jika positive corona adalah sikap terpuji. Publik harus tahu, karena setiap orang yang berinteraksi dalam sepekan, bisa langsung menyusul dan melakukan uji swab. Ini bisa menyelamatkan dan memutus mata rantai virus,” ujar mantan demonstran Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi (AMPD) era 1998 itu.

Lanjut aktifis yang tercatat sebagai penakluk Orde Baru itu, menyarankan ke seluruh kandidat yang mengikuti Pilkada 2020, terutama di Sulsel, agar mengurangi kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, dan mengganti kegiatannya dengan sosialisasi lewat media virtual.

Ia sangat mengkhawatirkan, kalau kegiatan sosialisasi mengumpulkan banyak orang, justru semakin mempercepat penyebaran virus corona. Kata Hasbi, yang paling rawan terjangkit adalah kandidat pasangan calon dan tim suksesnya.

“Karena kalau sosialisasi, saya lihat kandidat risih menolak jika diajak jabat tangan oleh masyarakat, takut dianggap sombong. Ditambah persepsi sebahagian masyarakat seolah-olah sudah tidak ada lagi corona virus itu. Ini rawan sekali. Jangan sampai suara yang dicari corona yang didapat,” ujarnya. (ali amin)