menitindonesia – Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si., terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Universitas Hasanuddin periode 2023-2027. Pemilihan yang dilakukan di Kantor Kementerian Investasi Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, pada hari Senin 20 maret 2023, konon tidak membutuhkan waktu yang lama, dan diputuskan secara musyawarah mufakat tanpa harus voting.
Hasil musyawarah mufakat bukanlah sesuatu yang baru dan aneh dalam kehidupan demokrasi bangsa Indonesia, tapi justru mampu menciptakan suatu kehidupan demokrasi yang indah di tengah keberagaman. Masalah kemudian muncul tatkala “cara/proses demokratis” yang dilakukan anggota MWA Unhas menjadi “kisruh” dengan terpilihnya sosok yang disepakati untuk memimpin organ yang cukup vital di perguruan tinggi berbadan hukum yang disandang Unhas.
Sehingga ketika dicermati yang menjadi sorotan publik sesungguhnya adalah keraguan terhadap kemampuan sosok yang akan memimpin MWA Unhas bersaing dengan kampus-kampus ternama khususnya 12 (dua belas) kampus PTNBH di Indonesia. Bisa jadi keraguan publik jika membandingkan ketua MWA di beberapa kampus yang ketokohannya menasional dan dikenal luas dengan kiprah profesional di luar kampus.
Sebutlah misalnya Ketua MWA Universitas Indonesia Noni Pramono, bos blue bird yang masuk forbes bersama Sri Mulyani sebagai 50 perempuan hebat Asia, kemudian Ketua MWA Prof. Dr. Pratikno yang menjabat Menteri sekretaris negara yang sebelumnya adalah Rektor UGM, sementara Ketua MWA UNS Solo Marsekal TNI Dr (HC) Hadi Tjahyanto, SIP pada saat diangkat sebagai ketua MWA menjabat Panglima TNI dan kini menjabat Menteri Agraria dan Tata ruang Indonesia.
Sementara Universitas Sumatra Utara (USU) bersama Unhas sebagai kampus PTNBH di luar pulau Jawa diketuai Dr. Nurmala Kartini Panjaitan yang malang melintang di dunia bisnis, kiprahnya sebagai Komisaris Lippo Karawaci, Komisaris Siloam Internasional, bahkan pernah bergelut di dunia politik sebagai ketua Partai Indonesia Baru, Nurmala juga adalah istri almarhum Begawan ekonomi Indonesia Dr. Sjahrir serta adik kandung Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Namun dari pengamatan penulis tidak semua kampus PTNBH serta merta memilih ketua MWA dari luar kampus, seperti IPB yang diketuai Prof. Dr. Tridoyo Kusumastanto Guru Besar tetap Fakultas Ekonomi dan Manajemen, yang diusung menjadi anggota MWA IPB dari unsur Senat Akademik Universitas, sebagai akademisi sosok Prof. Tridoyo saat ini bahkan menjabat sebagai ketua forum MWA PTNBH se Indonesia yang sebelumnya dijabat oleh Komjen Syafrudin Ketua MWA Unhas yang digantikan oleh Prof. Alimuddin Unde.
Adanya keraguan publik terhadap ketua MWA Unhas terpilih Prof. Alimuddin Unde, harusnya kita sikapi dengan positif. Hal ini menandakan bahwa publik cinta dan peduli serta menaruh harapan besar terhadap perkembangan Unhas ke depan. Dan bisa menjadi motivasi tersendiri bagi ketua terpilih untuk bekerja maksimal menjawab keraguan terhadapnya.
Tentunya akan bijak kalau kita memberi ruang dan support atas pilihan anggota MWA dan memberi kesempatan ketua terpilih melahirkan karya-karya besar untuk Unhas. Seperti apa yang diungkapkan oleh mantan presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen “Pemimpin terhebat belum tentu dia yang melakukan hal-hal terbesar, namun dialah yang membuat orang melakukan hal-hal terbesar”.