Orasi Reformasi Pius Lustrilanang Pukau 70 Ribu Warga Makassar

Puluhan ribu warga menghadiri Mimbar Reformasi yang digelar usai jalan santai. Warga terpukau dengan orasi reformasi Pius Lustrilanang. (ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Orasi Sekjen Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) 1993-1999, Pius Lustrilanang, memuakau sebanyak 70 ribu massa, peserta jalan sehat 25 Tahun Reformasi yang digelar di Pantai Losari, Jalan Penghibur, Makassar (28/5/2023).
BACA JUGA:
Andi Sudirman Sulaiman Antar Tiga RS Pemprov Sulsel Raih Akreditasi Paripurna dari LAM-KPRS
Dalam orasinya, Pius Lustrilanang, mengatakan, usia reformasi sudah berlangsung seperempat abad sejak lengsernya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998. Sebelum peristiwa itu, lanjut Pius, penguasa melakukan politik kekerasan terhadap suara-suara kritis, sehingga menyebabkan rakyat bersatu menuntut reformasi dan demokrasi tumbuh di negeri ini.
IMG 20230528 WA0001 e1685240944582
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, saat tampil orasi menyampaikan terima kasih reformasi di Panggung Reformasi, Anjungan Pantai Losari, Makassar. (ist)
Pius Lustrilanang juga mengungkapkan, sebelumnya ALDERA memperingati 25 tahun hari reformasi pada 21 Mei 2023 di DPR, Senayan, Jakarta, yang dihadiri sekitar 25 ribu orang di tempat kejadian reformasi 25 tahun silam.
IMG 20230528 WA0002 e1685241319799
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, selfie bersama ribuan massa yang mengelu-elukannya. (ist)
BACA JUGA:
Diterima Dubes RI untuk Singapura, Indira Yusuf Ismail Percaya Pendidikan Makassar bisa Ditingkatkan
“Setelah peringatan 25 tahun reformasi di gelar di Jakarta, seminggu kemudian, kita gelar hari ini di Makassar. Menurut laporan panitia, tidak kurang 70 ribu orang yang hadir,” kata Pius Lustrilanang.
Ia berharap, peringatan hari reformasi di Jakarta dan di Makassar ini, bisa mengilhami kota-kota lain di Indonesia.
“Kita mau tanggal 21 Mei ditetapkan sebagai hari reformasi, kita punya hari Pancasila dan hari kesaktian Pancasila. Jadi harus juga ada hari reformasi, hari yang diperingati terus sebagai hari nasional,” ujarnya.
Aktivis yang pernah diculik pada masa Orde Baru itu, mengingatkan dengan memperingati hari Reformasi sebagai hari besar nasional, maka semua orang, kata Pius, akan menganggap demokrasi sebagai jalan final bagi bangsa Indonesia untuk mengejar cita-cita.
Selain itu, Pius juga mengatakan, tidak boleh lagi ada keinginan untuk menambah periode masa jabatan presiden menjadi tiga periode atau memperpanjang masa kekuasaan presiden lebih dari dua periode, karena sudah ada pelajaran kalau kekuasaan terlalu lama, akan berakhir tidak baik.
“Sudah ada pelajaran dari Bung Karno dan Pak Harto, kalau terlalu lama, bisa berakhir tidak baik karena diturunkan oleh rakyat. Kekuasaan harus dibatasi, tidak boleh terlalu lama,” ujarnya disambut yel-yel massa yang hadir.
Sebelumnya, juga hadir dipanggung Orasi Reformasi Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto. Andi Sudirman mengatakan, berkat perjuangan aktivis 98, maka kini Gubernur secara langsung ditentukan oleh rakyat.
“Seandainya tidak ada reformasi 25 tahun lalu, mungkin saya tidak jadi gubernur termuda di Indonesia,” ujar Andi Sudirman.
Sedangkan Danny Pomanto, menyampaikan terima kasih kepada seluruh aktivis 98 yang telah memperjuangkan reformasi. Secara khusus, Danny juga megapresiasi semangat reformasi yang terus dikobarkan oleh Pius dan ALDERA.
“Berkat reformasi, kita semua menikmati kebebasan dan demokrasi. Ini juga berkat perjuangan dan pengorbanan Pak Pius di masa lalu,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Jalan Sehat 25 Tahun Reformasi, Rudianto Lallo mengatakan, jumlah peserta yang hadir lebih dari 70 ribu orang, karena kupon yang masuk mencapai sekitar 80 ribu.
“Panitia memberikan doorprize 1 unit mobil, lima unit motor, umroh dan hadia hiburan lainnya yang tak kalah menariknya. Peserta yang mendapatkan doorprize mobil langsung membawa pulang hadiahnya,” ujar Pimpinan Komunitas Anak Rakyat Makassar itu. (asrul nurdin)