Pj Gubernur Bahtiar Terjun ke Lokasi Bencana Dan Tetapkan Sulsel Tanggap Darurat Banjir

FOTO: Pj Gubernur Bahtiar mengkonsolidasi distribusi bantuan langsung ke lokasi bencana. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, didampingi Kepala Polda Sulsel Irjen Pol Andi Riyan Djayadi, terjun langsung ke lokasi bencana banjir dan longsor yang menerjang lima Kabupaten pada Jumat (5/5/2024), kemarin.
Daerah yang diterpa banjir dan longsor yakni, Kabupaten Luwu, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sinjai.
Di tengah lokasi bencana di Luwu, Kecamatan Suli yang terdampak banjir paling parah, Pj Bahtiar dan Irjen Andi Riyan, tampak berjibaku mengonsolidasi bantuan logistik untuk warga yang terkena musibah dan menginstruksikan untuk segera melakukan evakuasi, terutama di wilayah longsor, Sabtu (5/5).
BACA JUGA:
5 Kabupaten di Sulsel dilanda Banjir Bandang, Pj Gubernur Bahtiar Sampaikan Duka Mendalam
Bahtiar juga mengunjungi dua posko pengungsian dan meninjau dapur umum di Kecamatan Suli. Terdapat 12 desa dan satu kelurahan merasakan dampak langsung dari bencana banjir dan longsor ini.
“Kami sudah menetapkan tanggap darurat, saya juga perintahkan seluruh bupati dan wali kota yang terkena banjir dan longsor untuk tetap berada di tempat, tidak meninggalkan lokasi. Kami akan terus melakukan koordinasi,” kata Pj Gubernur Bahtiar.
Ia juga memastikan, semua warga yang terkena dampak dari bencana ini akan mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah. “Kami pastikan semua warga yang terdampak akan kami layani. Malam ini kami segera bergerak ke lapangan. Pos-pos dapur umum sudah disiapkan TNI Polri, Pemda dan Basarnas,” ujar dia.
BACA JUGA:
Lantik Penjabat Ketua PKK dan Dekranasda Pinrang, Sofha Marwah Bahtiar : Diharap Mampu Memimpin Kelancaran dan Keberlanjutan 10 Program di Wilayahnya
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Andi Riyan menambahkan, bahwa pihaknya telah memantau semua lokasi yang terkena banjir dan longsor. Ia menyebutkan Kabupaten Luwu dan Wajo yang paling parah terkena dampak. “Masih ada 4 orang yang belum ditemukan. Ini karena kondisi korban hanyut banjir. Mudah-mudahan semua korban bisa ditemukan,” ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, jumlah korban meninggal sudah mencapai 14 orang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo mengungkapkan, masih ada dua orang warga yang sementara dalam proses pencaharian.
“Banjir merendam 12 kecamatan dan 44 Desa. Longsor terjadi di Kecamatan Latimodjong, Suli Barat dan Bupon dengan jumlah desa terdampak sebanyak 9 desa,” ungkap Amson.
Amson juga mengungkapkan, dari data sementara BPBD Sulsel, terdapat 1.943 rumah terendam banjir dan ratusan rumah hanyut serta rusak berat. “Ada 109 unit rumah hanyut, yang terendam 1.943 unit,” ungkapnya. (andi ade zakaria)