Tim Marasa’ Feed, Sukses Jual 168 Karung Produk Pakan dengan Menyasar Tujuh Kabupaten di Sulsel

menitindonesia, MAKASSAR – Tim Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Universitas Hasanuddin Marasa’ Feed telah berhasil menciptakan sebuah pakan alternatif ayam buras. Bahkan pada triwulan terakhir yakni bulan Juni, Juli dan Agustus 2024. Tim Marasa’ Feed berhasil menjual 168 Karung Produk Pakan di Sulawesi Selatan yang secara khusus di wilayah Makassar, Gowa, Bulukumba, Sinjai, Pangkep, Bone, dan Sidrap.
“Hasil ini tentunya merupakan pencapaian yang menjanjikan dan menjadi harapan bagi tim ke depannya. Produk Pakan Marasa’ Feed merupakan produk pakan alternatif yang memiliki bahan baku utama limbah bulu ayam, maggot dan kulit singkong serta bahan pendukung lainnya,” ujar Dr. Wahda yang merupakan pendamping tim Marasa’ Feed.
Dosen Universitas Hasanuddin Makassar itu menyebutkan jika Sulawesi Selatan merupakan salah satu dari tiga provinsi yang memiliiki angka permintaan ayam buras tertinggi di Indonesia setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun permasahan yang dihadapi peternak Ayam Buras cukup banyak. Itu antara lain ‘Besarnya Biaya Pakan’, menurut Dr. Wahda jika sebagian besar bahan baku pakan masih bergantung pada jagung, sementara diketahui kualitas jagung lokal cenderung rendah, sehingga menyebabkan impor dan menyebabkan biaya produksi pakan menjadi mahal.
Kemudian ‘Pakan’ dengan bahan baku jagung memiliki kadar air yang tinggi sehingga mudah berjamur, mudah terserang kutu dan serangga, serta mudah tercemar oleh kotoran. Dan berdasarkan potensi, peluang dan permasalahan yang ada maka Tim P2MW Universitas Hasanuddin Marasa’ Feed menghadirkan pakan alternatif sebagai solusi untuk menjawab permasalahan yang ada.
Dr. Wahda, mengungkapkan tentang apa itu Marasa’ Feed ? Dijelaskan bahwa Marasa’ Feed terbagi atas dua kata yakni Marasa’ memiliki arti “sedap atau lezat” yang berasal dari Bahasa suku Bugis dan Feed di adaptasi dari Bahasa Inggris yang berarti Pakan. Pakan Marasa’ Feed tentunya memiliki keunggulan dikarenakan nutrisi dan tingkat kecernaan pakan disesuaikan dengan kondisi fisiologis ayam buras mulai dari fase starter, grower, hingga finisher.
Marasa’ Feed juga kata Dr. Wahda lagi, memiliki ketahanan terhadap bakteri dan jamur yang juga dipertimbangkan melalui pengaturan kelembaban produk dan penggunaan maggot sebagai anti jamur dan anti mikroba, sehingga konsumen tidak perlu khawatir terhadap lama penyimpanan pakan dan tentunya Marasa’ Feed memiliki harga yang relatif murah dibanding pakan lainnya.
Pakan Marasa’ Feed urainya, berbentuk kibble yaitu kombinasi mash, crumble dan pellet dengan ukuran pellet yaitu 2 mm. Marasa’ Feed dikemas menggunakan karung plastik kedap air dengan berat 50 kg/pcs. Marasa’ Feed terbuat dari 100% bahan organik yaitu limbah bulu ayam, kulit singkong dan maggot sehingga mampu meningkatkan nilai tambah dari limbah tersebut dan mengurangi pencemaran lingkungan.
“Tim P2MW Marasa’ Feed hingga saat ini memiliki pencapaian yang signifikan dimulai dari launching produk, sertifikasi keamanan dan pengujian produk, pengimplementasian pemasaran produk secara online dan offline serta sosialisasi kepada peternak baik secara langsung maupun melalui instansi pemerintah dan swasta yang berfokus di Sulawesi Selatan,” urai Dr. Wahda.
Dia menambahkan, Tim Marasa’ Feed memiliki komitmen untuk tetap menjadi penyedia pakan yang ramah lingkungan, murah dan dapat meningkatkan produktivitas ternak ayam buras. Marasa’ Feed juga berkomitmen untuk memperluas pangsa pasar ke seluruh Indonesia.
(Penulis Muh Adjie Putra Pratama)
(Chief Marketing Office P2MW Marasa’ Feed Universitas Hasanuddin)