-
TNI melalui TMMD ke-124 Kodim 0320 Dumai merehab TPA Masjid Al Ikhsan di Bukit Kayu Kapur. Anak-anak kembali bisa mengaji dengan nyaman berkat fasilitas baru dan ruang belajar yang layak.
menitindonesia, DUMAI — Pagi itu, udara di Bukit Kayu Kapur masih dingin dibalut kabut tipis. Di depan Masjid Al Ikhsan, deru alat tukang berpadu dengan tawa anak-anak yang mengintip dari pagar. Tempat Pengajian Al-Qur’an (TPA) yang dulu mereka tinggalkan karena rusak, kini hidup kembali. Cat dindingnya baru. Plafonnya bersih. Lampu-lampu menyala terang. Dan yang paling penting: harapan juga menyala di mata mereka.
BACA JUGA:
Habiburokhman Buka Keran Aspirasi RUU KUHAP Meski Reses: DPR Ingin Rumuskan Agar Lebih Adil
Semua ini berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang digelar Kodim 0320/Dumai pada Sabtu (31/5/2025).

Dulu, TPA itu seperti ruang yang dilupakan. Atapnya bocor, langit-langitnya bolong, dan rak kitab suci penuh debu. Bila hujan turun, anak-anak harus berteduh sambil memegangi mushaf dengan plastik kresek. Tapi kini, suasana berubah.
“Sekarang kami tidak takut lagi belajar di sini. Sudah terang, tidak bocor, dan ada meja buat duduk,” ujar Laila (10), salah satu santri, sambil memeluk Al-Qur’an kecilnya,
BACA JUGA:
Burhanuddin Sindir Khofifah: Gubernur Dua Periode Tapi Medsos Sepi!
Rehabilitasi TPA dilakukan dalam waktu singkat, namun hasilnya terasa panjang: menyentuh hati dan masa depan. Letkol Inf Ronald Manurung, S.Sos, Komandan Kodim 0320/Dumai, menjelaskan bahwa sasaran TMMD kali ini bukan hanya membangun jalan atau saluran air, tapi juga memperbaiki ruang batin masyarakat.
“Kami ingin keberadaan TNI memberi dampak yang terasa langsung, terutama dalam pembentukan karakter anak-anak. Pendidikan agama adalah fondasi penting,” katanya.
Kerja rehab dilakukan secara gotong royong: tentara, warga, bahkan para remaja masjid ikut membantu. Beberapa membawa kuas, sebagian lagi memaku plafon baru. Seorang ibu-ibu sesekali mengantar teh manis dan gorengan ke para pekerja.
“Kami merasa dihargai. Bukan cuma masjid yang dibantu, tapi juga anak-anak kami. Ini bukan bantuan biasa. Ini bentuk kasih sayang,” ucap Haji Salim, pengurus masjid yang sudah 20 tahun menjaga TPA itu.
Kini, setiap sore, lantunan ayat suci kembali menggema dari balik dinding Masjid Al Ikhsan. Anak-anak yang sempat berhenti mengaji karena kondisi bangunan, kini duduk bersila dengan semangat baru. Seolah TPA itu bukan sekadar tempat belajar, tapi rumah kedua yang memberi cahaya di tengah keterbatasan.
Elywati