Setelah Diserang, Airlangga Pastikan Tak Lagi Mendukung Anies, Golkar Ikut Luhut: Dukung Prabowo atau…?

Ilustrasi: Foto Airlangga melangkah dan inser bayangan Prabowo - Airlangga. (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan partainya telah memastikan tidak mungkin akan mengusung Anies Baswedan, capres yang diusung Koalisi Perubahan dan Perbaikan, yakni Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Jangankan mengusung Anies, untuk menjadi bakal cawapres Anies saja, Airlangga, menyebut tidak mungkin dilakukan partai berlambang ‘pohon beringin angker’ itu. Pernyataan tegas Menteri Koordinator Perekonomian ini disampaikan setelah ia diperiksa Kejagung terkait perkara mafia minyak goreng. Ia juga didesak mundur dari ketua umum Golkar.
Dari hasil penelusuran Menit Indonesia, sumber di internal Golkar mengungkapkan, Airlangga telah beberapa kali bertemu secara diam-diam dengan Ketua Umum Partai NasDem, Drs Surya Darma Paloh. Selain bertemu Surya, Airlangga juga diam-diam menemui Anies Baswedan untuk membicarakan kemungkinan berpasangan di Pilpres 2024 dan peluang mereka nanti diusung Partai Golkar.
Sumber di internal Golkar, menuturkan, memang sejak awal Airlangga dan Surya sudah menyiapkan skenario politik paket Anies-Arilangga apabila Demokrat benar-benar hengkang dari koalisi perubahan. “Golkar akan merapat ke Koalisi Perubahan dan Airlangga berpasangan dengan Anies Baswedan,” ujar sumber tersebut, di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
BACA JUGA:
Airlangga Kian Kokoh di Golkar, Sesepuh ‘Turun Gunung’ Tolak Wacana Musnaslub
Namun, kata sumber ini, konspirasi Surya dan Airlangga itu bocor halus. Sejumlah tokoh senior Golkar membeberkan informasi tersebut kepada Ketua Dewan Penasehat Golkar, Luhut Binsar Panjaitan. Mendengar gerakan Airlangga Hartarto yang dianggap ‘menggunting dalam lipatan itu’, membuat Luhut berang.
Luhut menyarankan ke sejumlah kader senior Golkar, termasuk kepada Yorrys Raweyai dan Ridwan Hisjam, agar Airlangga diganti sebagai ketua umum lewat mekanisme munaslub Golkar. Usulan ini pun bergulir melalui Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam–yang juga Anggota DPR RI Fraksi Golkar: mendesak agar munaslub segera digelar. Ridwan juga mengusulkan sosok Luhut Binsar Panjaitan sebagai satu-satunya tokoh Golkar yang bisa menggantikan Airlangga sebagai ketua umum.
BACA JUGA:
Mau Jadi Ketua Umum Golkar? Jusuf Kalla: Siapkan Uang Lebih Setengah Triliun
Desakan Ridwan Hisjam agar Airlangga mundur tepat pada saat Airlangga menghadapi perkara hukum di Kejaksaan Agung (Kejagung). Airlangga terseret perkara korupsi izin ekspor crude palm oil (CPO) atau dikenal sebagai kasus mafia minyak goreng yang merugikan negara sebesar Rp6,047 triliun itu. Dari catatan Menit Indonesia, Airlangga diperiksa penyidik Pidsus Kejagung selama 13 jam pada Senin (24/7), lalu.
Picsart 23 08 03 20 07 37 416 scaled e1691065003290
Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto bersama tokoh senior Golkar, yaikni: Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie; Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung; dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono. Ketua Dewan Penasehat Luhut Binsar Panjaitan tak tampak dalam foto ini. (ist)
Setelah digoyang di Golkar dan diperiksa selama 13 jam di Kejagung, kata sumber di Golkar, Airlangga kemudian mengklarifikasi semuanya kepada Presiden Jokowi. Sumber Menit Indonesia juga mengungkapkan, bahwa Airlangga Hartarto kemudian mengarahkan dukungan Golkar kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 nanti.
Picsart 23 08 03 20 08 19 030 scaled e1691065192957
Anies Baswedan tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan Airlangga Hartarto. Anies didampingi Elit NasDem Willy Aditya dan Ketum Demokrat, AHY.
Namun saat dikonfirmasi terkait arah dukungan partainya setelah ia membatalkan dealnya dengan Anies Baswedan, Airlangga mengatakan dirinya akan membahas bersama tokoh senior partainya, ke mana arah dukungan Golkar di Pilpres 2024 Prabowo atau Ganjar. “Nanti kita akan bahas lagi dengan para senior,” kata Airlangga di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
PKS akhirnya merespon pernyataan Airlangga Hartarto yang menegaskan partainya tidak akan bersama Anies di Pilpres 2024. Juru bicara PKS, Muhammad Iqbal, menyatakan bahwa dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. “Politik itu dinamis, semua bisa terjadi. Saat ini, mungkin belum mendukung Anies, tapi menjelang pendaftaran di KPU bisa saja sebaliknya,” ujar Iqbal saat dikonfirmasi.
Meski demikian, Iqbal mengaku memahami posisi Airlangga yang sedang terjepit, karena diperiksa Kejagung dan diterpa isu munaslub Golkar. (AE)