FOTO: Relawan Prabowo Presiden Dhidies Bholonk. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Koordinator Relawan Pejuang Prabowo Presiden Didis Abubaeda, S.E., atau Dhidies Bholonk, menyayangkan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengkhawatirkan Pemilu 2024 berlangsung curang. Keresahan Megawati itu disampaikan melalui videonya yang dirilis pada Minggu (12/11/2023).
Dalam videonya, Megawati menyampaikan keresahannya atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia calon presiden (capres) dan cawapres. Mega mengimbau masyarakat agar tidak membiarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini sudah mulai terjadi lagi.
Pernyataan Mega itu, ditanggapi oleh Dhidies Bholonk. Menurut dia, statemen Megawati yang disebarkan lewat video di YouTube itu, sangat anomali. Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, jika Megawati merasa Indonesia tidak baik-baik saja pasca keputusan MK, berarti ada sesuatu yang membuat putri Bung Karno itu merasa tak nyaman.
“Bukankah partainya Ibu Mega selama menikmati kekuasaan selama Jokowi menjadi Presiden? Mungkin Ibu Mega tidak suka dengan majunya Gibran sebagai cawapresnya Pak Prabowo. Sehingga membuat dia terlalu baper berpolitik, seolah-olah Pemilu akan curang karena Gibran jadi cawapres,” kata Dhidies Bholonk saat ditemui di kedai Kopizone, Jalan Boelevar, Panakukang, Makassar, Minggu (12/11/2023).
Dhidies mengatakan, bahwa Relawan Prabowo juga mengalami “panas dingin” saat ada upaya penjegalan Prabowo melalui pembatasan usia capres, maksimal 70 tahun. “Ibu Mega tak bersuara saat Prabowo mau dijegal. Malah anak buahnya ngompor-ngompori MK agar mengeksekusi batas usia capres maksimal 70 tahun. Nah, kan politiknya anomali,” ujar dia.
Di lain sisi, lanjut Dhidies, Jokowi yang dianggap oleh Mega sebagai petugas partainya, sudah memberi isyarat capres ke depan berambut putih. “Sudah bisa ditebak, siapa yang dimaksud,” katanya. “Tapi Mega tak memberi reaksi positif sebagai satu-satunya penentu kebijakan di partainya.”
Pegiat antikorupsi dan adik sepupu mantan Ketua KPK Abraham Samad ini, menilai hubungan antara Jokowi dan Megawati sedang tidak baik-baik. “Mega selalu mengingatkan seluruh kader PDI Perjuangan, termasuk Presiden Jokowi, harus tunduk kepada ketua umum,” ujar Dhidies.
Menyinggung keputusan menjadikan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Dhihies mengatakan bahwa Gibran adalah sosok pekerja partai. Meskipun usianya, kata dia, masih di bawah 40 tahun, namun capaian Gibran dalam politik cukup mentereng di Solo.
Dhidies menyarankan para elit partai politik agar tidak membuat blunder melalui pernyataan-pernyataan yang bisa meresahkan masyarakat. Menurut dia, apapun hasil akhir dari Pilpres ini nanti, semua pihak kembali bersatu demi kepentingan bangsa untuk menunjukkan betapa indahnya demokrasi. (AE)