menitindonesia, MAKASSAR – Calon Anggota DPRD Kota Makassar dari Partai Kebangkitan Bangsa Iman Musakkar, Dapil Makassar 4, meliputi Kecamatan Panakukang dan Manggala, mengaku heran dengan hasil perhitungan suara PPK. Ia menduga ada permainan D Hasil yang dilakukan PPK.
“D Hasil dari PPK Kecamatan Manggala merugikan saya, karena suara saya terbagi-bagi dan bertentangan hasil PPS Kelurahan,” kata Imam Musakkar melalui keterangannya, Minggu (3/3/2024).
Anggota DPRD Makassar (incumbent) itu juga mensinyalir hal serupa terjadi di PPK Kecamatan Panakkukang. Menurutnya, sesuai D Hasil yang beredar dan berkop PPK Kecamatan Panakkukang, tanpa ada tandatangan dan belum diplanokan.
Menurut Imam ada upaya mengacaukan perolehan suaranya, sehingga dirinya merasa sangat tergganggu dan tidak nyaman. “Suara saya ada yang dikurangi dan ada yang ditambah,” katanya.
Di TPS 6 Kelurahan Karuwisi, ungkap Imam, suaranya seharusnya 4 ditambah jadi 20. Yang dikurangi, di TPS 23 Kelurahan Masale, seharusnya suaranya 4 dijadikan 2. “Ini salah satu contoh saja, dan ini masih ada di TPS Kelurahan lain,” ujar Imam.
Ia menambahkan terdapat D hasil dua versi. Seperti di TPS 20 Kelurahan Karampuang, dari 8 jadi 7. TPS 21 dari 13 jadi 15. “Versi kedua tetap sama. Namun TPS lainnya berbeda. Yang aneh, dari kedua D hasil itu berbeda hasil Plano,” ujar dia.
Imam mengaku pihaknya sudah mengkonfirmasi ke Ketua PPK Panakkukang via chat WA, bahwa kondisi Sirekap dan Plano banyak yang keliru. “Jadi kemungkinan PPK akan lakukan Perhitungan Suara Ulang (PSU),” katanya.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun, permainan seperti itu sering terjadi di internal partai karena persaingan. Sebuah sumber mengatakan, ada caleg internal yang sengaja mengangkat dan mengurangi suara sesama caleg di internalnya untuk mengkondisikan adanya kasus kecurangan pemilu.
“Nanti dia akan digugat di internal partainya (Mahakamah Partai) karena dituduh curang. Jadi bisa kena PAW atau didiskualifikasi,” ujar sumber yang minta tak disebutkan namanya itu.
Menanggapi informasi tersebut, Imam Musakkar tak mau mempersoalkan dinamika dan persaingan antar caleg di internal partainya. “Saya tegak lurus dengan kebijakan Partai dan tak ada niat sesarrah menciderai teman, sekalipun data di tangan saya ada suara digelembungkan,” kata dia.
Imam mengaskan, jika dirinya ingin mengembalikan hak dan haram hukumnya mencuri satupun suara pun. “Saya malah protes karena ada suara saya digelembungkan. Tidak boleh ada yang mencuri suara. Itu haram hukumnya,” pungkasnya. (andi pasamangi).