Kursi Ketua DPRD Sulsel Lepas Dari Golkar: TP ‘No Comment’, Rahman Pina Bersuara

FOTO: Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan, Taufan Pawe. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan, kini tak lagi menjadi jawara Pemilu di Sulsel. Partai yang berlogo pohon beringin keramat itu, kehilangan kursi Ketua DPRD Sulsel periode 2024-2029. Padahal, sepanjang sejarah Pemilu, Ketua DPRD Sulsel selalu diisi oleh kader Golkar.
Pada Pemilu 2024, kursi terbanyak diraih oleh Partai NasDem dengan merebut 17 kursi DPRD Sulsel, bertambah lima kursi dari 12 kursi perolehan Pemilu 2019. Sedangkan Partai Golkar, meraih 14 kursi, bertambah 1 kursi dari 13 kursi perolehan Pemilu 2019.
BACA JUGA:
Peneliti LKP Sebut Nurdin Halid Berpeluang Diusulkan Jadi Menteri Koperasi Kabinet Prabowo-Gibran
Peneliti pada Yayasan Lembaga Kajian Pembangunan (LKP) Muhammad Asrul Nurdin, S.Pd, mengatakan, Golkar di Sulsel berhasil menambah kursinya dari Dapil Toraja Raya. Di luar itu, kata dia, Golkar hanya mampu mempertahankan kursinya.
“Sejak ada Pemilu, Sulsel selalu jadi lumbung suara Golkar. Baru Pemilu 2024 Golkar apes, kursi Ketua DPRD Sulsel lepas, padahal bertambah satu kursi, dari 13 naik jadi 14 kursi. NasDem yang hebat, tambahannya lima kursi, dari 12 kursi jadi 17 kursi, sekarang berhak jadikan Saharuddin Alrif Ketua DPRD Sulsel,” kata Muhammad Asrul saat dikonfirmasi Minggu (17/3/2024).
BACA JUGA:
Bukan Jokowi, Seluruh DPD Golkar Inginkan Airlangga Hartarto Aklamasi Kembali Jadi Ketum
Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar itu, mengatakan bahwa konflik di internal Golkar Sulsel yang selama ini sengaja dipelihara, menyebabkan suara Golkar stagnan dan hanya bisa menambah satu kursi. “Padahal potensinya bisa setiap dapil minimal dapat dua kursi,” ujar dia.
Selain itu, Asrul juga menilai, posisi Ketua DPRD Sulsel 2019-2024 yang dipegang Andi Ina Kartika Sari, seolah-olah tak dianggap oleh sebahagian elit Golkar Sulsel. “Andi Ina tidak diberdayakan oleh partainya sendiri, padahal ini ‘barang’ bagus. Kalau dikelolah bisa bermanfaat mendorong suara partai,” ujar dia.

Taufan Pawe No Respon

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhtasApp (WA) kepada Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan Taufan Pawe (TP), terkait lepasnya kursi Ketua DPRD Sulsel dari Golkar ini, TP tidak merespon. Pesan yang dikirim melalui WA-nya, hanya mendapat centang dua, meskipun TP tampak online.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel Rahman Pina, saat dimintai tanggapannya, mengatakan Pemilu 2024, justru Partai Golkar berhasil reborn. “Dari pemilu ke pemilu, Golkar itu paling stabil, dan rebornya itu 2024,” ujar Rahman Pina.
Ia menjelaskan, Pemilu 2014 Golkar berhasil meraih 18 kursi. Setelah Pemilu 2019, Golkar justru kehilangan lima kursi, turun dari 18 kursi menjadi 13 kursi. “Sekarang, Pemilu 2024, naik dari 13 kursi menjadi 14 kursi. Meski tidak dapat ketua DPRD (Sulsel), Golkar bertambah 1 kursi,” jelas Rahman Pina.

Oknum Caleg di PKB Diduga Gelembungkan Suara DPR RI di Bulukumba

Terkait perolehan kursi Golkar di Sulsel 2 DPR RI yang hanya mendapatkan 1 kursi, menurut Rahman Pina, semestinya Golkar mendapatkan 2 kursi, yakni Nurdin Halid dan Taufan Pawe. “Ada dugaan penggelembungan suara terjadi pada suara PKB, sebanyak 2.200 suara di Bulukumba. karena data C1 hasil berbeda hasil akhir rekap kabupaten,” ungkap dia.
Peluang Golkar mempertahankan 2 kursi di Dapil Sulsel 2, ujar dia, masih terbuka. Selain akan menggugat KPU karena suara PKB untuk pusat, diduga menggelembung di Bulukumba.
Juga, PPP disinyalir kekurangan sekitar 56 ribu suara, sehingga tidak mencapai 4% parlemen threshold. “Jika itu terjadi, Taufan Pawe masuk, kursi kedua Golkar lolos di Sulsel 2,” katanya.
Untuk diketahui, jika PPP tidak lolos PT 4% atau PKB terbukti menggelembungkan suara nanti, maka perhitungan ketiga kursi kedua Golkar yang diraih Taufan Pawe di Dapil Sulsel 2 dinyatakan lolos. (AE)