Peringatan Hari Bumi, Dara Daeng Maros dan Genpi Tanam 1200 Bibit Mangrove di Pesisir Bonto

Penanaman bibit mangrove di pesisir Bontoa oleh FKDDM dan Genpi Maros (Ist)

menitindonesia, MAROS – Memperingati Hari Bumi 2025, Forum Komunikasi Dara Daeng Maros (FKDDM) bersama Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Maros menggelar kegiatan Aksi Bersih dan Penanaman Mangrove di pesisir Dusun Binaga Sangkara, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Sabtu (20/04/2025).
Lebih dari 200 peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, mulai dari pelajar, relawan, warga setempat, hingga 31 komunitas yang datang dari Makassar, Maros, dan Pangkep. Sebanyak 1.200 bibit mangrove ditanam sebagai wujud nyata kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan ekosistem pesisir yang kian terancam.
Aksi kolaboratif ini turut menyedot perhatian sejumlah tokoh dan pejabat daerah. Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Irfan Ab, yang hadir langsung di lokasi, menyampaikan apresiasinya terhadap para penggagas kegiatan.

BACA JUGA:
Ketua Tim Penggerak PKK Ulfiah Yusuf Chaidir, Apresiasi Seni dan Bakat Dara Daeng 2021

“Salut buat Forum Komunikasi Daradaeng Maros dan GenPI Maros yang telah menginisiasi aksi bersih dan penanaman mangrove di Dusun Binaga Sangkara. Penanaman ini sangat penting untuk melindungi pesisir dari abrasi dan tsunami, serta menjaga keanekaragaman hayati,” katanya.
Ketua Umum GenPI Maros, Andriawan Harifuddin, juga menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan bentuk komitmen jangka panjang terhadap lingkungan.
“Penanaman mangrove bukan hanya aksi simbolis, tapi langkah nyata menjaga keseimbangan ekosistem, mendukung keberlanjutan biota laut, dan mengurangi dampak perubahan iklim,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua Forum Komunikasi Daradaeng Maros, Muhammad Maulana Ibrahim Ahmad, mengungkapkan harapannya agar aksi ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak.
“Aksi ini adalah langkah positif untuk menjaga bumi kita dari abrasi laut, khususnya di Kabupaten Maros. Semoga kegiatan ini menginspirasi organisasi lain untuk ikut menjaga lingkungan. Kami membuka lebar kolaborasi aksi positif dengan seluruh Forkopimda, komunitas, organisasi, dan filantropi—untuk bersinergi dalam bingkai Sikatutui Na Sikalompoi,” sebutnya.
Tak hanya komunitas, kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai lembaga dan organisasi, mulai dari Pemerintah Kabupaten Maros, Ketua DPRD Maros, Balai Benih Kelautan dan Perikanan, Sapma Pemuda Pancasila Maros, Bumi Toala Indonesia, KSR PMI Unit Maros, Irfan Peduli, hingga pelaku usaha lokal seperti Roti Maros Salenrang dan Geopark Maros Pangkep.
Dengan energi kolaboratif yang besar dan kesadaran kolektif yang terus tumbuh, aksi penanaman mangrove ini diharapkan mampu menjadi pemantik gerakan lingkungan lainnya di seluruh penjuru Sulawesi Selatan. Hari Bumi 2025 di Maros menjadi lebih dari sekadar peringatan ia menjelma menjadi gerakan nyata, menyatu dengan lumpur pesisir dan tumbuh bersama akar-akar mangrove yang baru ditanam.