Luhut: Di Bawah Kepemimpinan Airlangga, Golkar Terancam Tidak Capai Target di Pemilu

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan. Juga Luhut digadang-gadang menggantikan Airlangga Hartarto jika terjadi Munaslub. (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Kisruh Partai Golkar mulai meruncing. Kader senior mengeluhkan kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak memberi efek elektoral. Malah dianggap mengecilkan partainya. Sehingga, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisyam, meminta Airlangga Hartarto diganti melalui Musayawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Keinginan itu disampaikan kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu, pun meminta Airlangga memperbaiki semuanya dan melakukan instropeksi.
BACA JUGA:
Layangkan Panggilan Kedua, Kejagung Minta Airlangga Tak Mangkir Diperiksa Terkait Korupsi Ekspor Minyak Sawit
Luhut juga mengaku, jika benar-benar terjadi Munaslub dan dirinya dicalonkan sebagai Ketua Umum menggantikan Airlangga Hartarto, maka ia pun siap menerima amanah itu. “Beberapa kader senior sudah menemui saya sebelum isu Munaslub ramai di media,” kata Luhut Binsar Panjaitan, dikutip dari wawancaranya dengan Rossi di Kompas Tv, Jumat (21/7/2023).
Para kader senior, ujar Luhut, pada saat itu, menyampaikan kepadanya soal kegelisahan mereka terhadap kondisi Partai Golkar. “Sebab di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, Golkar menjadi tercancam tidak mencapai target perolehan suara di Pemilu,” ujarnya.
BACA JUGA:
Hilirisasi Nikel Jokowi Untungkan AS, Luhut: Amerika Lebih Mudah Akses Suplai Lithium Baterai dari Indonesia
Menurut Luhut, sesuai informasi dari para kader senior Partai Golkar, hasil survei partai warisan orde baru itu, terus merosot sehingga banyak kader partainya yang komplain. “Saya juga sudah beritahu ke Airlangga. Jadi kita ini semua sudah dewasa,” ucap Luhut.
Sebelumnya, Ridwan Hisjam mengatakan, jika nantinya benar-benar terjadi Munaslub, maka kader yang akan menjadi ketua umum menggantikan posisi Airlangga, haruslah kader yang lebih senior dan orang yang super berkualitas.
“Kriteria kader super berkualitas itu ada pada diri Luhut Binsar Panjaitan. Dengan pengalaman dan kualitasnya Luhut bisa membawa dan menyelamatkan Partai Golkar,” pungkas Ridwan. (AE)